Pejabat di New Delhi, India, diinstruksikan untuk menebang pohon di taman kota untuk membantu proses kremasi korban Covid-19, seiring peningkatan kematian yang meroket di seluruh negeri.
Kayu bakar digunakan di India untuk mengkremasi jenazah sebagai bagian dari upacara pemakaman.
Tetapi karena semakin banyak orang yang terus meninggal karena Covid-19, lebih banyak kayu dibutuhkan untuk bahan bakar pembakaran, menurut Associated Press.
Jumlah kasus infeksi Covid-19 melonjak di negara Asia Selatan itu, laju pertumbuhannya menjadi yang tercepat di dunia
Pada Minggu (25/4/2021) negara itu mencatat lebih dari 350.000 kasus Covid-19 baru. Angka tersebut memecahkan rekor dunia untuk kasus Covid-19 harian untuk hari kelima dalam satu hari berturut-turut.
View this post on Instagram
117 korban per jam
Newsweek melaporkan pada Senin (26/4/2021), kekurangan oksigen dan melonjaknya tingkat Covid-19 melanda rumah sakit di India, dengan lebih dari 117 orang di negara itu meninggal setiap jam.
Sementara jumlah total infeksi mencapai lebih dari 17,3 juta.
Para dokter yang putus asa meminta tabung oksigen untuk pasien mereka yang sekarat di media sosial.
“Saya merasa tidak berdaya karena pasien saya bertahan hidup dari jam ke jam,” kata Dr Gautam Singh kepada Associated Press.
“Saya akan memohon lagi dan berharap seseorang mengirimkan oksigen yang akan membuat pasien saya tetap hidup.”
India, yang awalnya dipandang sebagai panutan bagi negara-negara berkembang dalam menahan virus, runtuh di bawah pengaruh wabah terbaru.
Unit perawatan intensif memiliki kapasitas penuh dan rumah sakit telah memaksimalkan ventilator mereka.
Sementara krematorium negara yang kewalahan membakar mayat di udara terbuka.
“Tsunami” Covid-19 India ini terjadi hanya beberapa bulan setelah pernyataan Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan negaranya telah mengatasi virus di Forum Ekonomi Dunia.
Artikel asli : kompas.com