WhatsApp memang memiliki miliaran pengguna di seluruh dunia. Tapi ternyata, basis pengguna dalam negeri mereka di Amerika Serikat termasuk kecil.
Data dari firma riset eMarketer, menunjukkan WhatsApp memiliki kurang dari 63 juta pengguna di AS pada tahun lalu, atau hanya sekitar 19% dari populasi negara tersebut.
Jumlahnya jelas kalah jauh dari pengguna di negara lain, seperti India, Brasil dan Indonesia, di mana WhatsApp menjadi salah satu platform komunikasi yang paling populer.
India sendiri memiliki hampir 500 juta pengguna WhatsApp menurut eMarketer, yang merupakan lebih dari sepertiga populasinya dan lebih dari setengah basis pengguna internetnya.
Ini adalah pertama kalinya WhatsApp menolak untuk membagikan statistik tentang berapa banyak penggunanya saat ini di Amerika Serikat. Sebab mereka sedang menjalankan kampanye iklan di negara tersebut.
“Seiring waktu, kami telah melihat lebih banyak orang di AS beralih ke WhatsApp,” kata Eshan Ponnadurai, Kepala Pemasaran WhatsApp mengatakan dalam sebuah pernyataan,dikutip dari CNN Internasional, Selasa (22/3/2022).
Meskipun demikian, ia mengakui ada kesenjangan pengguna di AS dibandingkan dengan dunia. Dengan iklan kampanye yang sedang dijalankan, perusahaan ingin memperkenalkan diri di AS dengan cara lain.
Meningkatkan WhatsApp di Amerika Serikat dapat memiliki efek positif pada platform lainnya dan menciptakan peluang monetisasi baru di pasar yang menguntungkan. Tapi untuk sampai ke sana, WhatsApp harus berjuang keras untuk mengubah cara orang Amerika mengirim pesan dan cara mereka melihat perusahaan induk WhatsApp.
Mengubah Kebiasaan Kirim SMS
Dengan lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia, WhatsApp telah menjadi layanan perpesanan yang dominan di banyak bagian dunia, termasuk sebagian besar Asia, Eropa, dan Amerika Latin.
Tapi itu tidak berlaku di Amerika Serikat, di mana lebih dari separuh negara menggunakan iPhone dan lebih memilih menggunakan aplikasi iMessage default yang ada di ponsel.
Sedangkan untuk pengguna non-iPhone, pesan teks tradisional, juga dikenal sebagai SMS (atau MMS untuk berbagi gambar) masih menjadi pilihan.
Lebih dari 2,2 triliun pesan teks dikirim di Amerika Serikat pada 2020, menurut CTIA, sebuah kelompok perdagangan untuk industri telekomunikasi AS.
Google yang sistem operasi Androidnya merupakan saingan smartphone terbesar Apple, sedang dalam proses mengganti SMS dengan sistem mereka sendiri, Rich Communication Services (RCS), untuk aplikasi pesan defaultnya.