Berharap Anaknya Jadi PNS, Wanita Ini Malah Tertipu Rp200 Juta Oleh Tetangganya Sendiri

  • Share

Berharap anak gadisnya bisa menjadi seorang bidan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan membayar sejumlah uang, seorang wanita Warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah malah menjadi korban penipuan.

Wanita tersebut bernama kusmiati, berusia 47 tahun. Ia menjadi korban penipuan oleh tetangganya yang mengaku bisa membantu untuk meluluskan anaknya menjadi PNS asala Kusmiyati membayar mahar sebesar Rp200 juta.

Tergiur dengan tawaran tersebut, wanita itu pun meminjam sejumlah uang untuk bisa memenuhi mahar yang disebutkan itu dengan harapan ia akan melihat anaknya menjadi seorang PNS.

Dengan membuat kesepakatan di atas materai serta kuitansi bukti pembayaran, Kusmiati pun menyerahkan uang tersebut kepada seorang pria bernama Mustamir yang merupakan tetangganya sendiri.

Namun, alih-alih anaknya bisa jadi PNS, Kusmiati malah menjadi korban penipuan oleh tetangganya sendiri setelah uang tersebut dibawa kabur dan anaknya pun tak juga kunjung menjadi PNS.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kusmiati nekat melakukan hal tersebut setelah diiming-imingi oleh seorang perangkat desa bernama Abdul Muiz untuk mempercayakan nasib anaknya untuk menjadi PNS kepada Mustamir.

Tidak hanya sampai disitu, akibat penipuan tersebut, Kusmiati harus menanggung beban cicilan uang yang dipinjamnya dari bank itu setiap bulannya selama 5 tahun sebesar Rp5,3 juta atas uang pinjaman yang tak sedikitpun ia nikmati hasilnya.

Diketahui, Kusmiati juga telah melaporkan kasus yang sudah terjadi sejak tahun 2015 itu ke pihak kepolisian. Namun hingga beberapa kali membuat laporan, Ia belum juga mendapat kepastian.

Bahkan ia juga telah mengunggah curhatannya terkait apa yang dialaminya itu di media sosial dengan harapan kasusnya tersebut segera mendapat perhatian.

Diketahui juga, hal tersebut ternyata tidak hanya menimpa Kusmiati saja, bahkan sejumlah warga lain juga mengalami hal yang sama. Hanya saja, kata Kusmiati mereka tidak berani dan malu mengungkapkan apa yang mereka alami.

Artikel asli : indozone.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *