Daftar Sepeda Motor yang Dilarang Menggunakan Pertalite

  • Share

Pembatasan pembelian BBM Pertalite tidak hanya ditujukan pada kendaraan roda empat, tetapi juga pada sepeda motor berkapasitas 250 cc. Sejumlah produk akan terpengaruh oleh aturan ini.

Di Indonesia, sepeda motor dengan mesin di atas 250cc cukup beragam, namun umumnya terdapat di segmen premium kategori Big Bike.

Misalnya Honda, sepeda motor dengan kapasitas lebih besar dari 250cc, yakni CB650R, CB500X, CBR600RR, CBR1000RR, X-ADV, CRF1100L Africa Twin Adventure Sport, hingga Gold Wing.

Sedangkan dari Yamaha ada skutik unggulan T Max, lalu MT09 dan MT07.

Berikutnya adalah merek Kawasaki yang produknya memiliki mesin 250cc ke atas yaitu Ninja ZX10R, Ninja H2, KX450, Versys 1000, Vulcan S.

Sedangkan BMW, semua produk roda dua yang dijualnya memiliki kapasitas lebih besar dari 250cc, seperti halnya Triumph. Sedangkan Suzuki saat ini belum memiliki produk di atas 250cc.

Pemerintah dikabarkan telah menetapkan kriteria pembeli yang berminat, yakni mobil di atas 2000cc dan sepeda motor di atas 250cc.

Sedangkan untuk mobil di atas 1.500 cc dikatakan masih dalam pembahasan dalam revisi Perpres tersebut. Saleh Abdurrahman, anggota panitia BPH Crumb, mengatakan penyusunan kriteria tersebut sejalan dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Eceran BBM.

“Bahkan kalau bisa beli mobil mahal, harusnya bisa beli BBM nonsubsidi,” kata Saleh.

Larangan belum dimulai.

Pertamina mengatakan pembelian BBM Pertalite RON 90 tetap dapat dilakukan tanpa batasan melalui aplikasi, khususnya bagi pengguna sepeda motor.

Aplikasi ini diketahui berfungsi sebagai sarana identifikasi pembelian BBM bersubsidi oleh masyarakat.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, saat ini proses pendaftaran uji coba melalui aplikasi hanya dilakukan untuk kendaraan roda empat ke atas, seperti mobil, taksi, dan truk. Sementara elpiji dan kendaraan roda dua masih menunggu penyelesaian registrasi BBM.

“Pendaftaran kendaraan roda empat baru saja didaftarkan, khusus Pertalite 1 Juli. Sistem LPG 3 kg masih dalam pengembangan. Belum ada pendaftaran. Kami belum akan melakukannya,” kata Irto. Proses pendaftaran uji coba akan memakan waktu dua minggu. Selanjutnya, proses tersebut akan ditinjau untuk proses kebijakan selanjutnya.

“Kita targetkan untuk mendaftar selama dua minggu karena sudah diterapkan di lapangan dan tingkat antusias masyarakat yang mendaftar. Ini mendukung keakuratan lensa. Itu akan direvisi hingga satu bulan kemudian, “katanya. PT Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa implementasi pembelian perthalite dan bahan bakar solar (BBM) melalui aplikasi MyPertamina di pulau Jawa resmi dimulai pada 1 September 2022.

Mars Ega Legowo Putra, Regional Marketing Director Pertamina Patra Niaga, mengatakan selain di Jawa, peluncuran juga akan dilakukan di Palu, Pontianak, dan Mataram pada tanggal tersebut.

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan gelombang pertama di beberapa daerah. Kemudian dilanjutkan ke Gelombang II yang meliputi seluruh pulau Jawa.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *