Geger, Pria di Mojokerto Simpan Jenazah Istri di Kamar Kos karena Tak Punya Uang

  • Share

Warga digegerkan dengan aksi penghuni indekos di Lingkungan Panggreman Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Dedy terpaksa menyimpan jenazah istrinya Indah Kusaeni di kamar kos sempitnya karena tak punya uang untuk segera memakamkan.

Informasi yang dihimpun di lokasi, warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu diketahui mengembuskan napas terakhir pada Minggu (14/03/2021) sore. Usai sang suami Dedy, warga Lingkungan Penarip, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, pulang dari tempat kerja.

“Meninggalnya sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, Minggu (14/03/2021). Lalu pada pukul 16.00 WIB itu baru dibawa ke RS Gatoel kemudian dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB jasadnya ini dibawa kembali ke kos. Saat ini jasadnya ada di dalam kamar sudah dimandikan dan dikafani,” kata tetangga kos korban, Damayanti, Senin (15/3/2021).

Petugas PMI mengevakuasi jenazah Indah Kusaeni (30) di sebuah rumah kos di Lingkungan Panggreman Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto untuk dikebumikan. (Foto: SINDOnews/Tritus Julan)
Petugas PMI mengevakuasi jenazah Indah Kusaeni (30) di sebuah rumah kos di Lingkungan Panggreman Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto untuk dikebumikan. (Foto: SINDOnews/Tritus Julan)

Meski sudah dimandikan dan dibalut kait kafan, jasad korban tidak segera dikebumikan oleh sang suami. Sang suami sedang sibuk mencari ambulans untuk mengangkut jenazah istrinya.

Sekitar pukul 02.00 WIB, lanjut Damayanti, Dedy pergi untuk mencari lokasi pemakaman sang istri dan baru kembali sekitar pukul 09.00 WIB.

“Jam 9 suaminya ini keluar lagi katanya mau mencari ambulans di rumah sakit untuk mengangkut jenazah istrinya. Tapi, jenazah istrinya sendirian berada di kos sampai siang,” katanya.

Namun hingga pukul 11.00 WIB, Dedy tak kunjung kembali. Ini sempat membuat panikan penghuni kos dan warga lainnya. Warga pun akhirnya berinisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tak lama polisi pun tiba di lokasi disusul tim PMI Kota Mojokerto.

“Ya kasihan, ini kan sudah meninggal tapi tidak kunjung dimakamkan hampir 24 jam jasadnya telantar di dalam kamar kos,” katanya.

Selang beberapa jam setelah petugas kepolisian datang, Dedy kembali ke rumah kos tersebut. Ia sempat kaget saat beberapa petugas korp Bhayangkara sudah di lokasi tersebut. Kepada warga, Dedy sempat meminta maaf karena sudah membuat kepanikan karena jenazah istrinya tak kunjung dikebumikan.

“Mohon maaf kalau saya merepotkan. Semua sudah selesai. Makam sudah siap dan ini barusan saya dari rumah sakit mau minta tolong ambulans untuk mengangkut jenazah istri saya,” ucap Dedy saat sampai di kamar kos.

Dedy mengaku terpaksa tak kunjung memakamkan jenazah sang istri lantaran ia kebingungan. Sebab ia harus berupaya sendiri mengurus jenazah sang istri. Indah yang notabene warga Majalengka ini tidak memiliki sanak famili di Kota Mojokerto. Dirinya pun tak memiliki niatan untuk meninggalkan jasad Indah di kamar kos seorang diri.

“Alhamdulilah katanya di sini saya dapat bantuan ambulans gratis dari PMI dan saya bersyukur sekali, tadi soalnya saya mau minta tolong di RS katanya masih menunggu konfirmasi belum lagi kalau sedang dipakai,” katanya.

Dirinya juga mengaku sejak pukul 00.00 WIB tengah malam berupaya mempersiapkan pemakaman sang istri seorang diri. Selain itu, keterbatasan uang membuat dirinya kesulitan dan membutuhkan waktu lama. Dedy juga harus mencari pinjaman ke sana kemari untuk biaya pemakaman dan administrasi di rumah sakit.

“Karena ini mendadak dan saya tidak mempunyai uang untuk biaya rumah sakit, jadi cari-cari pinjaman ini saja belum selesai. Termasuk mencari pinjaman uang untuk area makam yang memang harus beli dulu,” kata Dedy.

Sementara itu Kapolsek Prajuritkulon Kota Mojokerto Kompol M Sulkan membenarkan peristiwa itu. Namun, dia memastikan jika insiden tersebut karena keterbatasan suami Indah. Dedy terpaksa meninggalkan jasad Indah seorang diri untuk mengurus prosesi pemakaman.

“Yang membuat lama ini karena suaminya ini bingung karena matinya di sini bingung dimakamkan di mana. Kalau untuk meninggalnya itu wajar. Berdasarkan keterangan rumah sakit juga tidak ada tanda-tanda kekerasan. Warga juga bilang korban ini memiliki penyakit kelenjar getah bening,” kata Sulkan.

Artikel asli : inews.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *