Harus Hati-hati, Video CCTV Aksi Penculikan Anak di Teras Rumah, Korban Dibius Lalu Dimasukkan Karung

  • Share

Viral di media sosial, aksi penculikan anak di teras rumah yang terekam kamera CCTV.

Video dari kejadian itu diunggah di akun Facebook bernama Sing Jia pada Selasa 13 Oktober 2020.

“Orang tua gagal, apalagi sama anak di rumah.

“Aku benar-benar harus mengunci gerbang di rumah,” tulisnya pada postingan Facebook.

Sing Jia mengunggah dua video berkaitan dengan penculikan anak, satu video proses penculik masuk ke perkarangan rumah.

Satu video lagi ketika penculik mulai memasukkan bocah ke dalam karung untuk dibawa keluar.

Berdasarkan postingan yang diunggah oleh Sing Jia, pada rekaman CCTV terlihat pelaku menggunakan helm dan baju hitam.

Dengan santai memasuki pekarangan rumah, karena pagar rumah korban terbuka lebar.

Ia langsung mendekati bocah dan membekap mulutnya, seketika bocah tak sadarkan diri.

Penculik diduga kuat telah membius dengan cara meletakkan zat berbahaya pada kain, karena sebelum membekap anak, dirinya mengambil sesuatu pada saku celananya.

Tidak butuh waktu lama, dirinya berhasil membuat anak tak sadarkan diri, lebih mudah bagikan karena ketika beraksi tidak ada penjagaan orang tua.

Aksinya belum berakhir, ia mengambil sebuah karung dan mulai memasukkan bocah ke dalam karung berwarna putih.

Karena terjadi sesuatu yang tidak beres, seorang bocah dari dalam rumah terlihat berlari menuju pekarangan rumah.

Melihat ada keanehan di depan rumah, seorang bocah berlari mendekati pelaku dan memukul-mukulnya, namun tidak mempan.

Pelaku terlihat berhasil mengangkat bocah dengan karung, namun beberapa kali dipukul oleh bocah perempuan yang keluar melihat saudaranya dalam bahaya.

Pengguna Facebook geram melihat aktivitas pelaku yang membahayakan nyawa anak kecil.

Meski aksi ini tidak dijelaskan berlokasi di daerah mana pada postingan, pengguna Facebook tetap menyebut harus selalu berhati-hati, karena orang berniat jahat bisa kapan saja.

Kolom komentar juga dipenuhi dengan saran bagi setiap orang tua lebih waspada, menjaga keluarganya.

Telat 20 Menit Dijemput, Fatima Jadi Korban Penculikan, Ibu Temukan Tinggal Mayat di Kantong Plastik

Kasus serupa, ibu muda ini terima kenyataan putrinya tewas jadi korban penculikan.

Hanya gara-gara terlambat 20 menit menjemput putrinya yang bernama Fatima Cecilia Aldrighett Anton, ibu muda ini harus kehilangan putrinya selama-lamanya.

Fatima Cecilia Aldrighett Anton dikabarkan hilang pada (11/2/2020) lalu setelah diantar ibunya ke sekolah.

Sang ibunda mengaku dirinya terlambat menjemput Fatima Cecilia Aldrighett Anton lantaran terjebak macet di jelan.

Setibanya di sekolah, ia tidak menemukan putrinya ditempat biasa ia menjemput.

Sejak saat itu ibunda Fatima langsung melapor polisi atas hilangnya sang anak.

Sayang, usaha sang ibunda tak berbuah manis.

Putri kecilnya yang masih berusia 7 tahun ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa dan dibungkus dalam kantong plastik.

Foto Fatima dalam selebaran anak hilang sebelum diketemukan
Foto Fatima dalam selebaran anak hilang sebelum diketemukan (/MEXICAN ASSOCIATION OF MISSING CHILDREN)

Selama menghilang, terungkap dari CCTV Fatima ternyata menjadi korban penculikan anak.

Sosok penculik pun terlihat jelas menggendeng tangan mungil Fatimah.

Jasad Fatima berhasil ditemukan pihak kepolisian satu minggu setelah dikabarkan hilang.

Dalam penyelidikan, polisi berhasil sepasang pria dan wanita sebagai penculik sekaligus pembunuh Fatimah.

Berikut kronologi lengkap penculikan yang berujung hilangnya nyawa Fatima.

Dijemput orang tak dikenal

Menurut media setempat, Fatima menunggu 20 menit saat ibunya yang seharusnya menjemput terjebak kemacetan lalu lintas.

Saat itulah ia dijemput seorang perempuan tak dikenal yang mengajaknya pergi.

Keluarga kemudian melaporkan ke polisi, tetapi pencarian baru bisa dilakukan apabila kehilangan sudah mencapai 24 jam.

Kedua tersangka penculik dan pembunuh Fatima Cecilia
Kedua tersangka penculik dan pembunuh Fatima Cecilia (MEXICO PROSECUTOR’S OFFICE)

Sesudah itu, beberapa hari keluarga, kepolisian dan warga sekitar mencari Fatima.

Sampai hari Sabtu, 15 Februari, warga di Tulyehualco di sebelah selatan Mexico City menemukan jenazah gadis kecil terbungkus kantong plastik sampah.

Sesudah diadakan pemeriksaan genetik, dipastikan bahwa itu adalah jenazah Fatima.

Rekaman CCTV
Tragedi yang menimpa terhadap Fatima dimulai ketika ia menunggu keluarganya untuk menjemputnya di luar sekolah tanggal 11 Februari ketika seorang perempuan mendekatinya.

Perempuan itu lalu menggandeng tangannya dan berdua mereka jalan.

Saat-saat ini terekam lewat kamera di ruang keamanan Secretariat of Citizen Security, yang diedarkan hari Senin (17/02).

Rekaman ini memperlihatkan perempuan dan seorang gadis kecil berjalan perlahan melalui beberapa ruas jalan.

Rute lengkap perjalanan tak bisa diketahui karena beberapa kamera di wilayah itu tidak berfungsi.

Polisi menemukan rumah yang dimasuki si perempuan dan Fatima. Penghuni rumah itu diinterogasi polisi.

Rekaman inilah petunjuk paling akhir tentang Fatima.

Penangkapan

Rekaman CCTV ini kemudian disebarkan oleh pihak berwenang, dan polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi perempuan di dalam rekaman berkat petunjuk dari pemilik pondokan yang disewa oleh si perempuan.

Sebuah apartemen di Xochimilco, tak jauh dari lokasi kediaman Fatima kemudian dirazia oleh polisi.

Si tersangka telah meninggalkan apartemen tersebut, tetapi ada beberapa benda di sana yang menghubungkan dengan pembunuhan Fatima seperti foto, sepatu dan kaos Fatima serta pakaian yang digunakan tersangka pada saat penculikan terjadi.

Magdalena, ibunda Fatima menangis histerius saat upacara pemakaman anaknya
Magdalena, ibunda Fatima menangis histerius saat upacara pemakaman anaknya (MEXICO PROSECUTOR’S OFFICE)

Polisi sempat menawarkan hadiah dua juta peso (Rp1,4 miliar) bagi yang bisa memberi informasi kepada polisi mengenai tersangka yang diduga berusia antara 42-45 tahun itu.

Foto para tersangka kemudian diumumkan oleh pihak kejaksaan.

Rabu sekitar pukul 15 waktu setempat, polisi menggunakan drone untuk melakukan pencarian tersangka dan berhasil menemukan mereka, menurut laporan koran El Universal.

Wali Kota Meksiko City, Claudia Sheinbaum, memastikan penangkapan ini dalam cuitannya.

“Tersangka pelaku pembunuhan terhadap anak perempuan Fatima Cecilia [Aldrighett] ditahan di sebuah kota dekat negara bagian Meksiko berkat bantuan Garda Nasional,” katanya.

Keadilan untuk Fatima

Peristiwa kriminal ini membuat marah warga Meksiko. Sejak minggu lalu, terjadi kampanye intensif untuk menemukan gadis kecil ini.

Tagar #Fatima dan #JusticiaparaFatima menjadi viral di Twitter, terutama sejak jenazah gadis ini ditemukan.

Ratusan unggahan muncul seiring kritik keras kepada pihak berwenang di ibu kota Meksiko ini.

Frustrasi karena lambat

Banyak yang mempertanyakan lambatnya Kejaksaan menangani kasus ini.

Pihak keluarga Fatima menyesalkan bahwa mereka harus menunggu 24 jam sebelum pencarian dilakukan.

Menurut keluarga, saat-saat menunggu itu lah saat yang sangat kritis.

“Jika mereka menerima laporan kami dan mendukung lebih awal, anakku mungkin masih hidup,” kata ibunda Fatima, Magdalena Anton.

“Mereka tak menerima laporan di hari yang sama dengan hilangnya anak, dan kami harus menunggu hari berikutnya,” katanya kepada media setempat.

Pejabat walikota Kota Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengatakan provost akan melakukan proses penyelidikan internal terhadap kejaksaan sehubungan kasus ini.

“Harus ada penyelidikan dan membuat segalanya jelas apa yang terjadi di awal kasus ini, serta membuat perubahan apabila diperlukan,” katanya.

“Ia mungkin saja ditemukan hidup”.

Menurut protokol di sekolah, sebenarnya jika seorang anak tak dijemput oleh keluarga yang diberi kewenangan, maka seharusnya anak itu diserahkan kepada pelayanan umum agar dijaga.

Keluarga Fatima berkeras bahwa peristiwa ini bisa dicegah.

Artikel asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *