Banjir sejak beberapa hari lalu di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, membuat tambak ikan arwana di Kecamatan Mandor, meluap. Sejumlah ikan lepas, lepas terseret banjir.
Sebelumnya, viral sebuah unggahan foto di media sosial Instagram, tentang unggahan ikan arwana, yang dimasak menjadi santapan ikan asam pedas.
Luna Liona, salah satu warga di Kecamatan Mandor, mengatakan, pada saat banjir, memang sering terjadi ikan-ikan arwana dari tambak tersebut lepas.
Ikan dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah ini, banyak ditemukan oleh warga dalam keadaan mati. Namun ada juga yang masih hidup. Luna mengatakan, ikan-ikan yang ditemukan warga dalam keadaan masih hidup, ditebus oleh pemiliknya dengan harga Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
“Benar (memasak ikan arwana). Yang masak ikan ini teman saya. Ikannya tu udah mati, jadi bingung mau dia apakan, jadi dimasak. Ikan arwana kan cerewet, tak boleh stres, bisa mati dia. Ini tambak besar, perusahaan gitu, punya orang Pontianak bosnya, tambaknya kena banjir,” jelasnya kepada Hi!Pontianak, Kamis, 15 Juli 2021.
Ia mengatakan, 70 persen ikan yang ditemukan warga di desa Ulu Ngarak, dalam keadaan mati. Ikan-ikan tersebut ada yang dijadikan sebagai santapan makan malam oleh warga. Luna mengatakan, temannya memasak ikan tersebut menjadi menu asam pedas.
“Ikannya mati karena stress. Ada yang mati, ada yang masih hidup. Yang masih hidup ditebus tuan tambak ikannya. Saya gak makan, teman yang makan. Hasil tangkapan warga didapat dari ikan tambak yang lepas. 70 persen yang didapat mati,” ungkapnya.
“Yang hidup ditebus tuan tambaknya kisaran harga Rp 500 ribu sampai Rp 1 jutaan, tergantung ukuran ikannya. Sebenarnya sambil bantu orang yang punya tambak juga dibantu cariin sama warga. Tuan tambak kasih ucapan terima, kasi pakai ditebus ke warga, kalau ikanya masih hidup,” lanjutnya.
Luna mengatakan, ikan-ikan arwana tersebut harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah, jika dijual dalam keadaan hidup, tergantung dari ukuran atau besarnya ikan.
Ikan arwana yang sudah mati, akhirnya dimasak menjadi lauk asam pedas. Luna mengatakan, jika tak tahu cara pengolahan yang benar, biasanya terasa amis. Namun temannya yang memasak dan menyantap ikan ini mengatakan ikan tersebut terasa lezat.
“Dimasak asam pedas, enak kayak ikan sungai. Cuma mau pandai mengolahnya, biar ndak amis. Soalnya amisnya lebih kuat dari ikan lainnya,” pungkasnya.
Artikel asli : kumparan.com