Kelompok Bersenjata Bantai 14 Warga, Polisi hingga PNS Ikut Tewas di Jalan

  • Share

Sedikitnya 14 orang tewas dalam serangan di tiga provinsi Afghanistan dalam 24 jam terakhir. Kelompok bersenjata di Provinsi Kabul membantai empat polisi, seorang dosen universitas, dan seorang pegawai negeri sipil di jalanan dalam tiga insiden terpisah.

Melansir Aljazeera, Sabtu (24/4/2021), Juru Bicara Kepolisian Kabul, Ferdows Faramarz mengatakan satu insiden pembunuhan terjadi pada Jumat (23/4/2021) malam, kemudian dua insiden terjadi pada Sabtu.

Sementara di Provinsi Kandahar empat warga sipil tewas pada Jumat sore, dan tiga lainnya luka-luka akibat ledakan bom. Juru Bicara Kepolisian Kandahar, Jamal Barakzai, mengatakan bom tersebut diledakkan di pinggir jalan di Distrik Arghandab.

Sedangkan di Provinsi Ghazni empat warga sipil tewas dalam ledakan bom di pinggir jalan. Gubernur Ghazni, Wahidullah Jumazada, mengatakan bom yang menghantam kendaraan milik warga itu juga melukai dua korban lainnya saat mereka melaju di ibu kota provinsi.

Hingga kini belum ada kelompok kriminal yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan dalam waktu berdekatan itu. Namun, pejabat lokal meyakini Taliban ada di balik ledakan bom di dua provinsi tersebut.

Diketahui, Taliban memerintah Afghanistan dari tahun 1996-2001, sebelum kelompok itu disingkirkan oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS). Sejak itu, Taliban terus melancarkan pemberontakan bersenjata dan tercatat masih menguasai sebagian besar wilayah.

Taliban sebelumnya menolak menghadiri KTT perdamaian apa pun sampai semua pasukan asing ditarik keluar dari Afghanistan. Taliban dan AS tahun lalu sepakat bahwa semua pasukan asing akan ditarik dari Afghanistan paling lambat pada 1 Mei.

Namun, Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan mulai 1 Mei-11 September 2021. Sebanyak 2.500 tentara AS yang tersisa akan ditarik dari Afghanistan, menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

Artikel asli : inews.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *