Permukaan air Sungai Gangga India naik bersamaan hujan yang mengguyuri, dan beberapa ratus mayat diperhitungkan mayat pasien Covid-19 banyak muncul di situ.
Mayat-mayat itu banyak muncul sesudah pasir di pinggiran sungai Gangga tenggelam terikut arus.
Di kota Prayagraj, negara sisi Uttar Pradesh, misalkan. Mayat-mayat yang banyak muncul itu selanjutnya dikremasi.
Neeraj Kumar Singh petinggi sipil di tempat menjelaskan, ia mengkremasi 40 mayat semacam itu di dalam 24 jam paling akhir, diambil dari NDTV pada Kamis (24/6/2021).
Selanjutnya di kota Allahabad dalam tiga pekan terakhir keseluruhan ada 150 mayat yang perlu ia kremasi.
“Kami tidak mengeruk mayat, cuman yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi,” ucapnya diambil dari AFP, Sabtu (26/6/2021).
“Tempat itu menyebar lebih satu km dan prediksi kami ada sekitaran 500-600 mayat yang terpendam,” kata Singh ke AFP.
Beberapa mayat disampaikan terlihat masih menggunakan selang oksigen di mulutnya.
Singh menyangka, nampaknya orang itu sakit saat sebelum wafat.
“Anda bisa menyaksikan orang itu sakit, dan keluarga membuangnya di sini lalu pergi.”
“Kemungkinan mereka takut, saya tidak paham,” kata Singh.
Tidak seluruhnya mayat membusuk. Keadaan beberapa salah satunya memberikan indikasi baru dipendam, sambungnya.
Mayoritas mayat dipercaya ialah pasien virus corona yang wafat pada April dan Mei saat India dirundung kenaikan kasus Covid-19.
Beberapa keluarga tidak sanggup beli kayu bakar untuk kremasi tradisionil Hindu, hingga mayat dilelepkan di Sungai Gangga atau dipendam di gundukan pasir pinggir sungai.
Permukaan air sungai suci itu saat ini naik karena hujan angin-anginan, yang menghanyutkan pasir hingga mayat-mayat juga kelihatan.
Jumlahnya mayat yang banyak muncul memacu keraguan jika keseluruhan kematian pasien Covid-19 di India kemungkinan lebih satu juta, seringkali lipat dari jumlahnya sah yang nyaris 400.000.
Responses (3)