Sekarat Minta Tolong, 4 Pria Terombang-Ambing di Laut Tewas Ditembaki Kru Kapal Taiwan, Ini Videonya

  • Share

Sekarat Minta Tolong, 4 Pria Terombang-Ambing di Laut Tewas Ditembaki Kru Kapal Taiwan, Ini Videonya

Pria terombang-ambing di laut mengangkat tangannya sebagai tanda menyerah, sebelum ditembaki kru kapal ikan tuna yang mengelilingi korban.

Begitu tewas, darah korban membuat air laut biru di sekitarnya memerah.

Tiga pria lain yang mengambang di laut, beberapa mengapung pada puing seperti bangkai kapal kayu yang terbalik, menerima nasib sama.

Keempat korban dibantai oleh penembak dari kapal penangkap ikan tuna Taiwan yang diperkirakan  menembakkan setidaknya 40 peluru dalam waktu hampir 7 menit.

“Tembak, tembak, tembak!” ujar suara yang diyakini kapten kapal melalui pengeras suara kapal saat orang terakhir terbunuh.

Usai pembantaian ini, sekelompok pria di dek kapal tertawa, lalu berpose untuk selfie.

Meski disaksikan banyak orang dan di empat kapal ikan tuna yang ada di lokasi kejadian pembantaian ini menjadi misteri selama tujuh tahun.

Satu kapal yang jelas terlihat adalah kapal penangkap ikan Taiwan dengan nomor identifikasi BI-2353 terlihat lewat sebelum penembakan dimulai.

tribunnews
Screen shot kapal penangkap tuna Taiwan yang terekam dalam aksi pembantaian 4 pria yang terombang ambing di laut (ny times)

Video pembantaian ini beredar sekitar 2014 lalu, setelah ditemukan dalam ponsel yang tertinggal di taksi di Fiji 2014, kemudian diposting di Internet.

Namun diyakini peristiwa pembantaian ini terjadi di Samudera India 2013.

Berita pembantaian misterius ini pernah diangkat media New York Times berjudul Murder at Sea: Captured on Video, but Killers Go Free, 20 Juli 2015.

Setelah video tersebut diunggah di internet, terdapat spekulasi awal bahwa korban adalah warga Fiji hingga aparat Fiji mengusut kasus ini.

Komisaris Polisi Fiji Mayor Jenderal Ben Groenewald mengatakan penyelidikan mereka menunjukkan bahwa video tersebut diambil di luar perairan Fiji dan melibatkan konfrontasi antara kru nelayan Asia dan perompak di suatu tempat di Samudra Hindia, menurut laporan Fijian Broadcasting Corp. 26 Agustus 2014.

“Polisi Fiji mengatakan kasus itu sekarang sudah ditutup, dan mereka tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang masalah tersebut,” kata Fijian Broadcasting Corp dalam laporan itu.

Mereka beralasan, peristiwa itu tidak terjadi di perairan nasional mereka, juga tidak melibatkan kapal mereka. Karena tidak ada pelaut Fiji yang dilaporkan hilang, mereka menyimpulkan tidak ada warganya yang termasuk di antara korban.

Kapten Kapal Ditahan  

Setelah tujuh tahun misteri, akhirnya pembantaian empat orang yang terapung di laut yang ditembaki dari kru kapal tuna menunjukkan titik terang.

Melansir focustaiwan.tw (versi bahasa Inggris CNA), Sabtu (22/8/2020), otoritas Taiwan menahan seorang kapten kapal WN China, yang diduga memerintahkan pembunuhan setidaknya empat pria tak bersenjata di laut sekitar enam tahun lalu.

Menurut laporan media Taiwan, tersangka adalah warga negara China, Wang Fengyu, yang ditahan setelah dia memasuki pelabuhan Kaohsiung dengan kapal penangkap ikan.

Administrasi Penjaga Pantai di Distrik Fengshan mengatakan tersangka berusia 43 tahun itu ditangkap ketika Indian Star berbendera Seychelles berlabuh di Kaohsiung pada pukul 8:50 Sabtu pagi.

Pria inilah yang diduga memberi perintah mengeksekusi empat pria tak bersenjata, yang ditembak saat mengapung di air sambil memegang beberapa puing agar tidak tenggelam.

Tidak ada rekaman penembak yang ditampilkan dalam video tersebut, tetapi sebuah kapal penangkap ikan Taiwan dengan nomor identifikasi BI-2353 terlihat sebelum penembakan dimulai.

Kapal panjang seberat 725 ton itu terdaftar di Tching Ye Fishery Co Ltd di Kaohsiung, dan pemilik kapal, yang bermarga Lin, mengatakan kepada media internasional pada saat itu bahwa dia tidak tahu apakah kapalnya berada di lokasi ketika kejadian.

Lin juga menolak untuk mengungkapkan daftar awak kapalnya tetapi mengatakan ada penjaga keamanan swasta di kapalnya, yang disediakan oleh perusahaan Sri Lanka.

Tapi lagi-lagi dia tolak memberitahu nama  penjaga keamanan swasta di kapalnya.

Minggu (23/8/2020), Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung menolak untuk mengatakan apakah tersangka yang ditangkap bekerja di kapal Taiwan pada saat penembakan atau untuk mengidentifikasi kapal tersebut.

Tidak jarang pemilik kapal Taiwan mempekerjakan kapten China daratan untuk mengawasi sebagian besar awak kapal Asia Tenggara.

Beberapa tahun lalu, pemerintah Taiwan mulai mengizinkan kapal negara itu menyewa penjaga keamanan bersenjata untuk menangani serentetan pembajakan – perampokan di laut – dan penyanderaan untuk uang tebusan.

Tidak jelas apakah peraturan pemerintah mengizinkan penembakan terhadap perompak tak bersenjata, terutama jika mereka berada dalam situasi yang mengerikan seperti pria dalam video tersebut, yang berusaha tetap bertahan.

Jaksa Taiwan pada hari Minggu juga menolak untuk mengatakan apakah tersangka telah memasuki pelabuhan Kaohsiung dengan kapal milik Taiwan.

Namun Interpol mencurigai bahwa orang Taiwan mungkin terlibat, telah menyerahkan kasus tersebut ke unit investigasi kriminal Taiwan untuk diselidiki.

Sabtu (22/8/2020), Pengadilan Distrik Kaohsiung memerintahkan penahanan Wang, mengutip dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran berat dan kemungkinan dia akan berusaha untuk melarikan diri dari negara itu.

Pengadilan juga memutuskan bahwa dia ditahan dalam isolasi sesuai dengan tindakan pencegahan COVID-19 Taiwan.

Jaksa mengatakan penyelidikan mereka sedang berlangsung, dan mereka menolak memberikan informasi lebih lanjut

Artikel Asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *