9 Tanda Kiamat yang Telah Terjadi di Bumi

  • Share

Hari akhir atau hari kiamat, adalah sebuah ujung yang dipercaya oleh semua umat beragama untuk terjadi. Tanda kiamat pun sudah banyak dibahas di kitab suci dan banyak didengungkan oleh pemuka agama kerap terjadi.

Namun jangan salah, hari kiamat beserta tanda kiamat di dalamnya tak cuma dipercaya kaum teis, namun beberapa kelompok lain seperti masyarakat yang mengusung budaya tertentu, serta tentunya para ilmuwan, juga punya tanda kiamat yang mereka percaya.

Para ilmuwan sendiri punya prediksi berdasarkan ribuan penelitian yang telah dijalani, tentang bagaimana tanda kiamat di Bumi ini. Hal ini meliputi tanda kiamat di mana Bumi hancur karena bersinggungan dengan benda langit, yang terjadi dalam waktu jutaan tahun mendatang.

Namun ilmuwan juga punya tanda kiamat yang memprediksi bahwa kiamat bisa datang kapan saja dalam waktu dekat. Bahkan, tanda kiamat tersebut telah terjadi di detik ini. Terlebih lagi, tanda kiamat tersebut kerap merupakan ulah manusia sendiri.

Berikut deretan tanda kiamat yang telah terjadi saat ini, berdasarkan berbagai penelitian ilmiah yang dirangkum Merdeka.com.

1. Pandemi

rev1

Sebuah laporan yang dibuat oleh para ilmuwan dari Oxford University menyatakan bahwa salah satu aspek yang akan membawa dunia pada hari akhirnya adalah pandemi.

Seperti yang kita tahu, pandemi merupakan sebuah penyakit mematikan yang penyebarannya sudah meluas ke seluruh dunia. Tanda kiamat ini seedang kita rasakan saat ini, di mana kita sedang berada di tengah pandemi Covid-19 yang membuat kita tak bisa beranjak dari rumah.

Pandemi menyebar sebegitu luasnya hingga di tiap jengkal Bumi, dan sudah banyak korban terenggut penyakit ini.

Para peneliti menyatakan bahwa pandemi berpotensi besar untuk menjadi pandemi jika tidak disikapi dengan serius oleh para petinggi dunia. Hal ini pun sudah tercermin dari penanganan COvid-19 di beberapa negara. Ilmuwan berpendapat bahwa hal ini akan makin serius ketika virusnya memiliki angka mortalitas lebih tinggi, seperti Ebola dan Zika.

Mengapa pandemi bisa digolongkan tanda kiamat? Pasalnya berbagai penyakit dan virus ini mengandung patogen yang belum diketahui dunia kedokteran, serta tidak adanya vaksin yang juga ampuh untuk menangkalnya.

Oleh karena itu kemampuan penyebarannya jauh lebih kuat ketimbang penangkalannya. Hal ini terutama bagi negara-negara yang fasilitas kesehatannya masih rendah. Jadi jika terus menyebar, tanda kiamat tak bisa dimungkiri lagi.

Beberapa pandemi global yang pernah menjangkit dunia adalah Sars di tahun 2003, Ebola di 2014, Zika di tahun 2016, serta Covid-19 di 2020.

2. Perang Nuklir

nuklir rev1

Menurut para ilmuwan juga, disebut bahwa senjata nuklir juga berpotensi besar untuk jadi tanda kiamat. Hal ini disampaikan oleh Piers Millet, pakar biosecurity dari Future of Humanity Institute.

Tak cuma bisa memusnahkan umat manusia dalam hitungan detik, namun yang tidak terkena dampak ledakan bisa terkena dampak radiasi. Dalam hal ini, bahkan orang yang meninggal di detik pertama ledakan mungkin bisa jadi justru orang yang beruntung. Karena hidup dengan paparan radiasi sungguh menyiksa.

Meski belum terjadi, hal ini sudah jadi momok dunia sejak tahun 1980an, di mana AS dan Uni Soviet bisa dengan mudah melakukan perang nuklir.

Jika tanda kiamat ini benar-benar terjadi, kota besar dan hutan akan terbakar, asap akan membentuk awan yang memblokade sinar matahari masuk ke atmosfer Bumi. Partikel ini tak akan hilang meski hujan mengguyur Bumi selama bertahun-tahun.

Dalam skenario terburuk, diperkirakan 99 persen cahaya matahari akan terhalau untuk masuk ke Bumi dalam beberapa bulan. Tumbuhan tak bisa berfotosintesis, makanan untuk manusia dan hewan akan lenyap.

Belum lagi suhu permukaan Bumi akan menurun dan membuat Bumi akan lumpuh dalam dinginnya es, sementara tanaman dan hewan akan binasa dalam kegelapan. Kondisi ini akan sangat mirip dengan tanda kiamat yang disebabkan hujaman asteroid pemusnah dinosaurus, yang terjadi berjuta tahun lalu.

3. Perubahan Iklim

iklim rev1

Perubahan iklim bukan isapan jempol belaka. Para ilmuwan sangat perhatian terhadap isu ini, dan bahkan menggolongkan masalah ini sebagai salah satu tanda kiamat, di mana Bumi diprediski berakhir karena masalah ini.

NASA telah menyebut bahwa temperatur rata-rata permukaan global selalu naik di tiap tahunnya, di mana di tahun 2016 lalu suhunya mulai memecahkan rekor. Sejak lebih dari 5 dekade lalu, temperatur Bumi sudah naik rata-rata 1,3 derajat Celcius.

Dengan kondisi ini, para ilmuwan menganggap hal ini sebagai ‘keadaan iklim darurat.’

Para ilmuwan juga menyatakan bahwa ‘Pemanasan Arktik’ adalah penyebab utama hal ini terjadi. Sebagian besar dari Alaska, Kanada, Eropa timur, Rusia, serta samudera Arktik, berada pada temperatur 4.0 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata.

NASA pun juga mengamini bahwa lautan Arktik yang sebenarnya adalah lautan es, telah terekam satelit mengalami kenaikan permukaan, dan pertumbuhan es nya sangatlah lambat, yakni hanya rata-rata 14,22 juta kilometer persegi.

Tentu jika lautan Arktik yang sangat penting bagi keberlangsungan Bumi agar tak tenggelam, justru meleleh karena makin tahun Bumi makin panas, tenggelamnya umat manusia merupakan tanda kiamat bagi kita semua.

4. Perubahan Iklim Ekstrem

iklim ekstrem rev1

Jika mengintip sejarah, Bumi kita sebenarnya telah mengalami banyak sekali tanda kiamat. Bahkan, kiamat pun pernah benar-benar terjadi. Seperti di 13.000 tahun lalu di mana kepunahan masal terjadi karena sebuah fenomena di masa geologi yang bernama Younger Dyas.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *