Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/ Jayakarta baru saja melangsungkan perayaan hari ulang tahun ke-71 tahun.
Acaranya meriah, dilangsungkan di lapangan Tenis Indoor Markas Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur.
Pada acara yang dihadiri Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman itu berbagai kegiatan digelar mulai dari doa bersama, pemotong tumpeng sampai pemutaran video kilas balik perjalanan Kodam Jaya selama tahun 2020.
Nah, dalam video yang ditayangkan melalui layar lebar itu, ada yang menarik perhatian VIVA Militer. Pada video itu, ditampilkan berbagai aktivitas para prajurit TNI AD di bawah komando Kodam Jaya, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Ibukota Jakarta.
Mulai dari penanganan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Kemudian kegiatan penanganan korban penyerangan ke Ciracas. Dilanjut penanganan pandemi COVID-19.
Lalu ada juga pengamanan unjukrasa Omnibus Law dan pengerahan pasukan untuk melucuti spanduk dan baliho liar milik organisasi masyarakat (ormas) terlarang FPI yang terpasang tanpa aturan di seluruh wilayah kerja Kodam Jaya.

Pada rekaman video itu, ternyata ditampilkan pula sosok Mayjen TNI Dudung ketika mengeluarkan pernyataan bagi pihak berwenang untuk membubarkan FPI.
Masih lekat di ingatan, pernyataan itu diucapkan Mayjen TNI Dudung di Monas, ketika memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak dan Penanggulangan Bencana Banjir.
“Jangan mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah Ibukota Jakarta. Jangan coba-coba pokoknya ya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja itu,” kata Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung.