Ka’bah merupakan bangunan yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram yang
juga menjadi patokan umat Islam dalam beribadah.
Ka’bah yang terletak di kota Mekkah, Saudi Arabia ini tak pernah sepi dikunjungi oleh umat muslim
untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji.
Bagi anda yang sudah pernah mengunjungi Baitullah ini, pernahkah anda melihat adanya pesawat melintas di atas Ka’bah?
Tentu jawabannya tidak pernah.
Memang pesawat tidak pernah dan tidak diperbolehkan melewati Ka’bah.

Dilansir dari @indozone.id, inilah jawabannya mengapa tak boleh ada penerbangan yang melintas di atas Ka’bah.
Sebelumnya pernah ada yang mengatakan bahwa di atas Ka’bah terdapat gelombang magnet yang
sangat besar sehingga pesawat tidak diperbolehkan melintas di atasnya.
Selain itu ada juga yang mengatakan jika di atas Kabah terdapat ruang hampa yang sangat misterius.
Namun ternyata semua jawaban itu salah.
Menurut seorang pilot Arab Saudi, hal itu dikarenakan posisi Kabah di Masjidil Haram dikelilingi oleh pegunungan.
Selain itu suara bising dari mesin pesawat dikhawatirkan akan menggangu jemaah yang sedang beribadah.
Sehingga pesawat dilarang melintas di atasnya.
Pilot itu juga menambahkan, di dalam pesawat tak semuanya orang muslim, non muslim juga ada di dalamnya.
Jika pesawat itu melintasi Masjidil Haram, otomatis melanggar peraturan, dimana disebut jika non
muslim dilarang memasuki wilayah Masjdil Haram.
Isi Dalam Ka’bah, Simak Videonya
Kabah merupakan bangunan yang sakral bagi umat Islam.
Kabah berada di tengah Masjidil Haram Mekkah.
Berjuta-juta umat muslim dari seluruh dunia mendatangi Kabah untuk menjalankan rukun Islam yakni menunaikan haji.
Selain saat musim haji, umat muslim juga mengelilingi Kabah saat ibadah umrah.
Ibadah mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran sebagaimana tertuang dalam ayat Alquran ini biasa disebut tawaf.
Mengapa umat Islam mengeliling Kabah?
“Hendaknya mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),” (Surat Al-Hajj ayat 29). Itulah perintah yang ada dalam Alquran.
Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah.
Adakah alasan ilmiah dan logisnya?
“Aku ingin mengetahui tentang Kabah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Kabah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?,” tanya pria itu
Dr Zakir Naik yang merupakan seorang ulama India, penulis dan dai, ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia menjawab pertanyaan pria tersebut.
Mengapa muslim mengelilingi Kabah. Apa pentingnya Kabah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?
Kabah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:
“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Kabah” (QS. Al Baqarah: 144)
Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Kabah hanya sebagai arah.
Sebagai contoh, misalnya sekarang kita salat, beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti?
“Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah yaitu Kabah. Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Kabah,” jelasnya.
Ia mencontohkan pula, peta geografi dunia yang dibuat oleh seorang muslim bernama Al Idrisi pada tahun 1154 menggambar kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Kabah berada di tengah-tengah gambar peta tersebut.
Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Kabah masih tetap berada di tengah-tengah.