PP Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan kelompok zionis Israel setelah sejumlah serangan yang dilancarkan ke wilayah Gaza, Palestina.
Tentara Israel menyerang warga Palastina yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsha. Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan setidaknya ada 84 orang tewas akibat serangan Zionis tersebut. 17 Korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mendorong negara-negara lainnya melawan dengan cara pemutusan hubungan diplomatik selain memboikot produk-produk Israel.
“Serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut agar pemerintah Israel sadar dan menghormati hak orang lain, terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina,” ujarnya dilansir dari situs resmi Muhammadiyah.or.id, Jumat (14/5/2021).
Menurut dia, negara-negara Islam seharusnya menyatukan suara untuk melawan Israel yang melakukan kekerasan yang justru merupakan akar lahirnya rantai panjang kekerasan dan dunia yang tidak damai.
“Cara-cara (zionis) seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respon dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian, dan ketidakadilan yang mereka terima,” ujar Anwar.
Anwar mengatakan, jika dunia ingin tetap aman dan jauh dari tindak radikalisme dan terorisme, maka harus ada upaya dari internasional untuk mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina.
“Israel di samping dia sudah merampok dan merampas tanah dari rakyat Palestina, mereka juga telah mengekang kebebasan umat Islam Palestina untuk beribadah,” ucap Anwar.
Dia berharap, dunia Islam tak membiarkan kekerasan yang terus dialami warga Palestina. Umat Islam, kata dia, harus bersatu melawan kekejaman Israel atas umat Islam Palestina.
“Hal ini jelas tidak bisa kita terima dan tidak bisa kita biarkan. Untuk itu, umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dan tidak boleh tinggal diam,” tutur Anwar.
Artikel asli : okezone.com