10 Kejadian Misterius Perang Israel vs Palestina, ‘Muncul Pasukan Putih-putih, Kami Tembak Tak Mati’

Inilah 10 kejadian misterius dirasakan pasukan Israel maupun Hamas saat keduanya berperang di jalur Gaza, Palestina.

Salah satunya tiba-tiba muncul pasukan berbaju putih-putih, pasukan Israel “Kami tembaki, tapi tak mati-mati.’

Kisah-kisah tersebut beredar luas di masyarakat dan tertanam di hati setiap wargaPalestina.

Kisah keajaiban ini kerap dialami para mujahidin dari Brigade Izzuddin Al-Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas.

Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021.
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (MAHMUD HAMS / AFP)

Hamas merupakan Gerakan Perlawanan Islam yang berjuang di garis depan di jalur Gaza membela dan mempertahankan kemerdekaan Palestina dan pendudukan zionis Israel.

Dalam perjuangannya, para mujahidin atau Izzuddin Al-Qassam kerap menemukan berbagai keganjilan yang mereka sebut sebagai “pertolongan Allah” yang hadir tanpa mereka sadari .

Berikut ini 10 kisah keganjilan dan keajaiban di Palestina seperti dikutip Serambinews.com dari berbagai sumber, termasuk dilansir situs simomot.wordpress.com dan kisahikmah.com.

1. Pasukan berseragam putih di Gaza

Tentara-tentara Zionis Israel memang takut berhadapan dengan mujahidin Hamas, Izzuddin Al Qassam. Tetapi, ketakutan mereka tidak sedahsyat ini.

Mereka tahu pasukan Izuddin Al Qassam bisa menyusup dari balik terowongan dan menyerang secara tiba-tiba. Tetapi yang mereka hadapi kali ini. Ini tidak seperti biasanya.

Secepat kilat mereka hadir lalu secepat kilat mereka menghilang.

Dan bukannya menyamar dengan pakaian loreng atau gelap, pasukan ini justru memakai pakaian putih menyilaukan.


Foto: Seorang pengunjuk rasa Palestina, menutupi kepalanya dengan tas plastik untuk menghindari efek gas air mata yang dilepaskan pasukan Israel dalam bentrok di desa Nilin, West Bank pada 17 Desember 2010.

Mudah dilihat dan bahkan sangat mencolok di tengah peperangan. Siapakah mereka?

Tentara-tentara Zionis Israel memang takut berhadapan dengan mujahidin Hamas, Izzuddin Al Qassam. Tetapi, ketakutan mereka tidak sedahsyat ini.

Sekuat apapun pasukan Izzuddin Al Qassam, jika mereka tertembak mereka akan terluka, berdarah, roboh dan gugur sebagai syuhada.

Tetapi pasukan berjubah putih ini, mereka seakan tidak bisa dibunuh.

Peluru-peluru yang ditembakkan kepada mereka seperti mengenai udara kosong saja. Apakah mereka hanya hologram sehingga tidak bisa dilukai dan dibunuh? Tapi jika hologram, mengapa mereka juga bisa menyerang?

Tentara-tentara Zionis Israel memang takut berhadapan dengan mujahidin Hamas, Izzuddin Al Qassam. Tetapi, ketakutan mereka tidak sedahsyat ini.

Maka setengah berbisik, mereka mulai mengucapkan satu kalimat: “inikah malaikat?” Dan ketakutan itu pun semakin dahsyat. Sebab jika benar itu malaikat, tak mungkin Zionis bisa mengalahkan mereka. Sebab jika benar itu malaikat, tak mungkin mereka mampu memenangkan peperangan.

Tak sedikit pasukan Zionis yang bertemu mereka pada Perang Furqan akhir 2008 lalu. Mereka mengatakan bahwa pasukan yang dihadapinya berpakaian putih-putih.

Semula mereka menduga itu adalah pasukan Izzuddin Al Qassam. Tetapi mereka harus percaya, pasukan Izzuddin Al Qassam memakai pakaian hitam. Dan kemampuannya tidak sehebat itu.

Keberadaan “pasukan lain” berseragam putih di Gaza pernah muncul pada Januari 2009. Pasukan ini sangat membantu para pejuang Palestina dalam menghadapi tentara zionis. Bahkan, pasukan Israel pun mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.


Pasukan Hamas Palestina

Suatu hari, rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di Jalan Al Qaram, didatangi sekelompok tentara Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah seorang lelaki di rumah itu diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan, lelaki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Namun tentara Israel malah marah-marah dan memukulnya hingga pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam berseragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

So, tentara Israel bukan mendapat perlawanan dari para pejuang al-Qassam yang berseragam hitam-hitam. Jadi ada pasukan lain yang berseragam putih, yang berhasil memukul mundur tentara Israel.

Kisah serupa juga disampaikan penduduk Palestina melalui situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan sekelompok pasukan Israel. Si sopir lantas ditanya, apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah?

Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulans.”

Tetapi tentara Israel itu tidak percaya. “Pasukan berpakaian putih-putih di belakangmu tadi siapa, dari kelompok mana?”

Tentu saja si sopir pun kebingungan, karena dia tidak melihat seorang pun di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawabnya.

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah, dia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami, atau takut kepada musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang sedang bertempur memporak-porandakan musuh (tentara Israel), dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.

2. Terdengar suara misterius, bahkan tanpa sumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin, bahkan hal ini pernah disebutkan khatib Masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat, Gaza, serta pernah ditayangkan TV Channel Al Quds, serta ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal dalam situs Al Qassam dengan judul “Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan” (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut tentara Israel jika melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya lalu melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan, disertai tank-tank yang berjalan beriringan menuju jalan tempat di mana saya telah menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan kembali ke markas, karena mengira ranjau tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh sangat banyak.

Tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat, maka Allah menguatkanmu.”

Ucapan itu didengarnya berulang-ulang, sebanyak tiga kali.

“Saya mencari di sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Tetapi saya terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya, sang mujahid memutuskan tetap berada di lokasi. Ketika tank melewati ranjau yang telah dia tanam, terjadilah “keajaiban”. Ranjau itu meledak sangat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur.

Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka diangkut helikopter. “Saya sendiri, alhamdulillah, dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, seperti disampaikan khatib Masjid Izzuddin Al Qassam.

Cerita ini juga menyerupai kisah yang disampaikan seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga), mengatakan:

“Ketika mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, tidak ada seorang pun di sekitar saya. Tapi saya mendengar suara orang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali coba memastikan asal suara itu, namun tak ada siapa-siapa kecuali bebatuan dan pasir.”

3. Kesaksian tentara Israel

Cerita mengenai “pasukan berseragam putih” tak hanya diungkap para mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa orang tentara Israel pun mengatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan, TV Channel 10 milik Israel menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya. Sejak itulah mata saya buta,” kata tentara Israel tersebut.

Di tempat lain, ada serdadu Israel yang mengatakan pernah berhadapan dengan “hantu”. Dia tidak tahu dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang tentara Israel mengatakan, “Kami telah berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih, dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, tetapi mereka tak mati.”

Cerita ini memang menggelitik banyak pemirsa. Mereka lalu bertanya kepada Channel 10, siapa sih sebenarnya pasukan berseragam putih itu? Tentu para pengelola stasiun televisi itu tidak mampu menjawabnya.

4. Sudah meledak, ranjau tetap utuh


Tentara Israel

Ketika para pejuang Palestina dalam kondisi terjepit, hewan-hewan dan alam pun tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Ketika itu, para mujahidin sedang memasang ranjau. Saat mengulur kabel, tiba-tiba pesawat mata-mata milik Israel memergokinya. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untungnya, semua mujahidin di lokasi itu selamat. Namun kabel pengubung ranjau dan pemicu yang hendak disambung menjadi terputus. Tak ada kesempatan lagi untuk menyambung, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, para mujahidin Palestina tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tidak mungkin untuk disambung, sementara tank-tank Israel sudah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa sangat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “Allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana Engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, saat fajar, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi ranjau-ranjau itu ditanam. Padahal, ranjau dalam kondisi tidak berfungsi karena kabel-kabel belum disambung.

Ledakan itu membuat balatentara Israel kocar-kacir, sebagian mati, tank-tank rusak. Yang selamat pun memilih pergi meninggalkan lokasi.

Begitu tentara Israel pergi, para mujahidin segera mendekati lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata semua ranjau yang mereka tanam masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah terbakar dan api menjalar ke rumah-rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika kobaran api makin tak terkendali.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *