Hoax bermunculan di tengah konflik antara Israel dengan Palestina dalam sepekan terakhir.
Hoax yang beredar beragam, ada yang menyudutkan salah satu pihak hingga untuk menggalang simpati. Berikut sederet kabar tak benar yang muncul di tengah konflik antara Israel dengan Palestina dirangkum Reuters.
1. Video warga Palestina terluka
Sebuah video orang-orang di Gaza menggunakan darah palsu dan riasan seperti luka, secara keliru dikaitkan oleh pengguna media sosial dengan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Gaza, Palestina saat ini. Pengunggah mengklaim video itu menunjukkan orang-orang Palestina memalsukan luka-luka.
Faktanya, rekaman itu adalah simulasi yang digunakan oleh lembaga amal Prancis, Doctors of the World, pada 2017 untuk melatih dokter mereka.
Teks di atas rekaman itu bertuliskan “Kepalsuan baru warga Gaza. Mereka membuat darah palsu dan melukis luka yang tentu saja tidak nyata. Semua ini untuk membuat dunia merasa kasihan pada mereka, untuk membuat Israel terlihat buruk “.
Melansir Reuters, video tersebut telah diedit. Aslinya, video itu merupakan potongan wawancara anak muda Palestina yang mendirikan perusahaan pertama di Gaza yang mengkhususkan diri pada tata rias bioskop dan efek khusus.
Media TRT World yang meliput itu menjelaskan bahwa narasumber anak muda itu sengaja membuat luka palsu untuk ambil bagian dalam proyek amal Prancis, Doctors of the World ( www.medecinsdumonde.org/en ). Logo Doctor of the World atau Médecins du Monde biru dapat dilihat di punggung dua orang dalam video itu.
Margaux Lesage, petugas komunikasi untuk Doctors of the World, mengatakan kepada bahwa luka palsu itu digunakan untuk latihan guna melatih dokter agar dapat melakukan triase pada pasien dalam keadaan darurat.
“Simulasi ini dilakukan pada tahun 2017. Itu menyangkut kecelakaan di jalan raya di Rafah dan Khan Younis pada hari yang sama dengan lebih dari 100 luka-luka,” ujar Heba Hamarnah, koordinator lapangan untuk Doctors of the World di Gaza.
2. Dua anak berlumur debu berpelukan sambil menangis
Gambar dua anak laki-laki berlumuran debu menangis dan berpelukan telah salah diberi label sebagai “dua saudara dari Gaza” dan dibagikan secara online di tengah maraknya kekerasan baru-baru ini antara Palestina dan Israel. Foto-foto itu sebenarnya adalah dua anak muda yang selamat dari serangan bom di Suriah pada Agustus 2016.
Foto dua anak itu diabadikan oleh Aleppo Media Center pada 25 Agustus 2016. Menurut CNN dan Washington Post, kedua bocah itu menangis karena kehilangan saudara laki-laki mereka dalam serangan bom di Kota Aleppo.
3. Fotografer menangis
Sebuah kolase yang menggabungkan gambar seorang fotografer yang menangis bersama dengan gambar polisi Israel di masjid Al-Aqsa di Yerusalem dibagikan di media sosial. Teks menunjukkan fotografer itu menangis karena kekerasan yang terjadi di sekitar masjid.
Namun, pria dalam foto tersebut adalah seorang fotografer dari negara Irak yang sedang menangis pada Januari 2019 setelah timnya tersingkir dari Piala Asia. Halaman Twitter resmi Piala Asia sempat memposting foto itu pada Januari 2019.
Dalam keterangannya, dijelaskan bahwa orang foto tersebut merupakan fotografer Irak dan diambil saat pertandingan babak 16 besar antara Irak versus Qatar pada 22 Januari 2019, dimana Iran kalah 1-0.
4. Lusinan rudal diluncurkan
Sebuah video tentang peluncur roket yang menembakkan puluhan rudal telah salah dikaitkan dengan maraknya kekerasan baru-baru ini di Gaza. Vidoe berdurasi 18 detik itu diunggah ke Facebook pada 12 Mei, menunjukkan lusinan rudal diluncurkan ke langit pada malam hari.
Tampak keterangan yang mengklaim “Roket tembus dari Gaza ke Israel. Inilah yang diderita orang Israel hari ini …” tulis pengguna Facebook dalam sebuah posting itu.
Sejak 10 Mei, meningkatnya pertempuran antara Israel dan militan Hamas telah menyebabkan sedikitnya 71 orang tewas, 65 orang di Gaza dan enam di Israel. Insiden itu terjadi setelah serangkaian serangan udara Israel di daerah yang dikendalikan Hamas, serta roket yang ditembakkan oleh Hamas ke arah yang berlawanan.
Reuters sejauh ini tidak dapat menemukan versi asli dari video Facebook tersebut. Namun, video itu diprediksi sudah ada sejak tiga tahun lalu.
Rekaman tersebut tampaknya juga telah digunakan oleh orang-orang di berbagai negara selama bertahun-tahun, misalnya Iran dan Oman. Versi rekaman yang lebih awal diposting pada Maret 2018 dan terkait dengan Qatar.
5. Hidup kembali
Beredar video yang memperlihatkan orang-orang sedang menuju pemakaman telah dibagikan di media sosial terkait maraknya kekerasan antara Israel dan Hamas. Klip berdurasi 30 detik itu muncul pada 11 Mei dan menunjukkan sekelompok kecil warga membawa tandu dengan tubuh seseorang terbungkus kain di atasnya.
Setelah berjalan beberapa meter, mereka berhenti ketika sirene polisi yang mendekat. Mereka kemudian meletakkan tandu di tanah dan bubar, tak lama kemudian orang yang dibungkus kain di atas tandu juga berdiri dan melarikan diri bersama yang lainnya.
“Tipuan khas ‘Palestina’,” tulis seorang pengguna Facebook di samping video tersebut. Yang lain berkata “Pemakaman palsu untuk TV & media oleh Hamas”.
Reuters sejauh ini tidak dapat menemukan klip aslinya. Namun, video itu sempat beredar pada Maret 2020 (lebih dari setahun sebelum konflik baru-baru ini) dan pernah viral di Yordania.
Artikel asli : cnnindonesia.com