Penangkal Pelakor di Rumah Tangga, dr Aisyah Dahlan Beber Cara Ampuh Suami Tak Direbut Wanita Lain

Akhir-akhir ini kata pelakor kian mencuat. Apalagi kini muncul serial Layangan Putus yang dibintangi Reza Rahadian dan Anya Geraldine yang membahas soal itu. Nah, dr Aisyah Dahlan punya analisa.

Pelakor atau Perebut Laki Orang saat ini terus menjadi pebincangan banyak orang. Pasalnya tidak sedikit rumah tangga hancur karena hadirnya orang ketiga yaitu pelakor.

Lalu, adakah cara agar suami tidak direbut oleh wanita lain atau pelakor?

Praktisi parenting, dr Aisyah Dahlan menjelaskan cara ampuh agar suami dijauhi dari gangguan pelakor.

Hal itu dia beberkan dalam kanal YouTube Toreh Ngaji yang diposting pada 3 April 2021 lalu.

Suami yang sudah terlanjur memiliki hubungan dengan perempuan lain, sebaliknya para istri tetap tenang.

Jangan mengedepankan emosi, namun menurut dr Aisyah Dahlan gunakanlah rumus orang tua zaman dulu.

Cara lainnya dr Aisah Dahlan mengatakan apabila suami sudah terlanjur tergoda oleh pelakor dengan memakai cara atau melibatkan orang tua.

“Orangtua kita sinyalnya lebih panjang dari kita. Apalagi yang masih punya ibu. Sinyal ibu sama dengan anak.

Maka kalau masih punya ibu, datang ke ibu untuk minta doa.

Kalau ada masalah, yang punya ibu, pergi ke ibunya langsung, minta doanya.

Gak perlu cerita, kecuali ibu kita jeli banget,” kata dr Aisah Dahlan.

“Tapi supaya cepet nyampe tu perempuan dan dia masuk laut, ibu kencengin salatnya, kencengin shaumnya,

kencengin sedekahnya, atau hamil lagi kalau masih muda,” lanjut dr Aisah Dahlan.

Dia menyarankan kepada istri untuk mencari tahu tentang informasi suami untuk dijadikan bukti dan data.

Karena menurut dr Aisah Dahlan, seorang pelakor tidak akan puas dengan mengambil satu suami saja.

Selain itu, dr Aisah mengatakan pelakor biasanya adalah orang terdekat yang ada di lingkungan suami seperti di tempat kerja dan lingkup lainnya.

Maka dari kata dr Aisyah menyarankan jangan sampai sahabat istri terlalu intens berhubungan dengan Suami.

“Itu hati-hati ya, makanya kita harus jaga, jangan sampai sahabat-sahabat ibu juga terlalu intens dengan Suami ya, karena bisa begini ya,” tuturnya.

Tak hanya itu, urusan cinta yang dulu sempat tertunda juga bisa menjadi penyebab pelakor hinggap pada suami.

“Teman sekolah atau kuliah suami waktu lampau atau CLBK istilahnya, cinta lama belum kelar,” ucapnya.

Meski istri dan suami masing-masing sudah menjaga akhlaknya, menurut dr Aisah bukan tak mungkin ada orang lain yang menyusupkan wanita lain ke dalam biduk rumah tangga.

“Atau sengaja disusupkan oleh lawan suami, ini juga banyak, Suami sudah jaga akhlaknya, istri sudah jaga akhlaknya, tapi sengaja disusupkan oleh lawan kerja suami, ada yang begitu ya,” jelasnya.

Kendati demikian, dr Aisyah Dahlan berpesan agar janganlah para Istri memaafkan seorang pelakor, namun memaafkan sang suami bila ia telah sadar, menyesal, dan meminta secara tulus kepada istri.

“Jangan pernah memaafkan seorang Pelakor, yapi silahkan memaafkan Suami yang sudah menyesal dan meminta maaf serta berjanji meninggalkan Pelakor tersebut,” ucapnya.

Satu diantara hal yang dapat dilakukan oleh istri agar dapat melayani sang suami dengan baik. Hal ini menjadi cara untuk agar suami tidak bosan terhadap istri dan terhindar dari godaan pelakor.

“Kalo lagi ditelepon suami, lagi berduaan sama suami, otak laki-laki ternyata senang dengan istrinya manja-manja dan ngomongnya agak melengking sedikit,” tandas dr Aisah.

Dilanjutkannya, apabila pria mendengar suara wanita lebih rendah, akan menggoda alam bawah sadarnya.

Namun sebaliknya, jika wanita berbicara terlalu mandiri atau lantang, menurut Aisyah, pria akan menganggapnya sebagai orang lain

Walaupun begitu, dr Aisah memperingatkan, melakukan hal tersebut juga harus pada tempatnya, misalnya saat sedang berduaan saja, bukan di depan orang lain.

Ini Ciri Pelakor Paling Berbahaya

Mendengar istilah pelakor (perebut laki orang) dan pebinor (perebut bini orang), sudah tidak asing di zaman sekarang.

Keduanya seolah berkeliaran dan siap merusak rumah tangga setiap pasangan.

Dokter Aisyah Dahlan, turut menjelaskan ciri-ciri dari seorang pelakor. Menurut dia, pelakor biasanya selalu memiliki enam hal dalam pemikirannya. Apa saja?

“Pertama. Pikiran pelakor itu harta dan harta. Kalau ada di antara kita, punten (maaf) yang statusnya sudah jomblo, second terus masih ada niat buat berkeluarga lagi, tapi bukan niatnya cari harta, tapi tolong carinya yang enggak ada istrinya,” ujarnya di channel YouTube Dakwah Remaja Islam, dikutip Senin, 28 Desember 2020.

Kemudian ciri yang kedua adalah, pelakor selalu memilih lelaki yang sudah beristri. Karena kembali lagi pada poin pertama, menurut Dokter Aisyah, pemikiran pelakor adalah, pria yang belum menikah biasanya belum mapan atau kaya.

“Lalu ingin menggantikan posisi istri yang sah dan kelak akan mendapatkan bergelimang harta dan dimanjakan dengan materi dan barang mewah,” kata dia menjelaskan ciri pelakor yang ketiga.

Wanita yang kerap memberikan kajian itu melanjutkan, pelakor paham betul bahwa dirinya adalah wanita cantik yang diidamkan banyak pria.

Namun, dia akan merasa sangat bangga jika bisa menaklukkan pria kaya yang sudah memiliki istri.

“Dari di antara pelakor ada yang paling berbahaya, apa itu? Pandai memainkan peran di depan banyak orang, seolah dia adalah wanita baik-baik, yang justru dikejar oleh pria beristri tersebut. Ini nih ciri paling berbahaya. Jadi dia merasa dan bilang sama orang, ‘Aku sebetulnya enggak suka, tapi bapak itu aja tuh kejar-kejar aku’,” lanjut dia.

Ciri terakhir yang tak kalah berbahaya adalah, seorang pelakor biasanya pandai berkata-kata dan berpenampilan seolah dia adalah wanita yang memang diidam-idamkan seorang pria.

Selain itu, menurut Aisyah, pelakor juga tidak pernah merasa bersalah.

“Jika ada pria yang tertarik dengan dirinya, maka itu merasa itu bukan kesalahannya. Pelakor itu enggak pernah mau disalahin. ‘Ih, bukan gue yang bujuk-bujuk, bukan gue yang goda, bapak itu aja yang naksir gue’. Padahal memang dia niatnya udah begitu. Ini paling bahaya nih ciri dua ini,” tutup dr. Aisyah Dahlan.

Artikel asli : tribunnews.com

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *