Seorang pelawak mengaku hartanya telah ludes hingga dijauhi teman-temannya.
Padahal dulu sang pelawak sering wara-wiri di layar kaca yang tentunya cukup mengisi kantongnya.
Namun kini penampilan sang pelawak jauh lebih berbeda dan tidak lagi berisi.
Sekarang ia tampil lebih kurus lantaran pernah mengalami sakit parah.
Tak hanya tubuhnya yang semakin kurus, ia mengaku bisnisnya yang tak berjalan lancar.
Sebelum pandemi, pelawak berusia 48 tahun ini sempat mengalami kerugian besar setelah berbisnis dengan rekannya.
Alhasil, beberapa teman pun meninggalkannya.
Selama pandemi sang pelawak juga sepi pekerjaan yang semakin memperparah keadaan.
Ya, masa pandemi makin menyulitkan sang pelawak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Malahan ia mengaku tak lagi punya penghasilan karena saking sepinya pekerjaan saat pandemi.
Lantas siapakah sosok pelawak tersebut?
Dia adalah Yadi Sembako.

Yadi Sembako baru-baru ini menceritakan pengalaman hidupnya di kanal YouTube MOP Channel yang tayang pada Rabu (25/5/2022).
Dalam konten ‘Deeptalk with Ruben’, Yadi Sembako muncul menceritakan kondisi terkininya, dimana Yadi alami kesulitan hidup ke Ruben Onsu.
Yadi Sembako harus mendapati kenyataan jika mobil bahkan rumahnya hampir disegel.
Berawal dari sakit lambung dan gula darah, Yadi Sembako yang dulu terlihat berisi, Yadi Sembako kini terlihat lebih kurus.
Bahkan diakui Yadi Sembako, berat badannya sempat turun hingga 59 kilogram.
Padahal sebelumnya berat badan Yadi Sembako sekitar 70 kilogram.
“Awalnya saya dulu punya lambung yang akut.”
“Awalnya itu, dua bulan sebelum Lebaran nge-drop banget, di rumah sakit,” ungkap Yadi Sembako menceritakan penyakitnya.
Yadi Sembako bahkan sempat hilang kesadaran saat dirawat di rumah sakit.
“Saya sempat hilang 1 jam 15 menit kemarin. Napas masih ada, cuma saya udah hilang, loss.”
“Saya mata merem, kata keluarga saya cuma keluar air mata saja,” beber Yadi Sembako.
Kondisinya itu menurutnya semakin parah karena bisnis kontraktor Yadi tak berjalan lancar.
Masih ditambah dengan tawaran pekerjaan yang hampir tidak ada selama pandemi Covid-19.
Barang-barang berharga miliknya seperti mobil terpaksa dijual atau dikembalikan karena tak sanggup lagi untuk membayar cicilan.
“Kendaraan, mobil, abis, yang ada saya over kredit, ada yang saya serahin di leasing karena ada beban banyak,” kata Yadi Sembako.
“Biar beban satu-satu hilang, yang ada kita lepas aja dulu.”