Nabila Ishma Nurhabibah adalah salah satu di antara orang yang paling terpukul dengan kepergian Eril. Bagaimana tidak, Nabila yang kerap menghabiskan waktu bersama sang kekasih tiba-tiba harus merelakannya kembali ke haribaan Penciptanya.
Beberapa momen kebersamaan Nabila dengan Eril yang dapat diketahui lewat akun Instagram miliknya kini tinggal kenangan, karena pemilik nama lengkap Emmeril Kahn Mumtadz itu sudah meninggal dunia.
Sudah memasuki tiga pekan sejak Eril dikabarkan terseret Sungai Aare pada Kamis, 26 Mei lalu, Nabila menanggung kesedihan yang mendalam.
Pada rentang waktu tersebut, Nabila tampak belum bisa menyembunyikan kegalaunnya atas kehilangan sosok pria yang menurutnya penuh perhatian tersebut.
Atas musibah yang menimpa Eril tersebut, Nabila kerap membagikan kenangannya berupa foto Eril atau momen kebersamaannya dengan anak Ridwan Kamil tersebut, disertai kata-kata yang menyayat hati, seperti salah satunya berikut ini.

“Pegang tanganku erat-erat dan mari kita selesaikan ini bersama-sama. Tolong bertahan ril, aku tahu kamu sangat kuat. Jangan takut pada apa pun, saya di sini untuk membimbing kamu sampai kita dapat bertemu lagi segera. Aku sangat merindukanmu, seperti yang selalu kulakukan,” tulis Nabila di akun Instagram saat jasad Eril masih belum ditemukan.
Lalu bagaimana pendapat pakar ekspresi terhadap sikap Nabila yang kerap mengunggah foto Eril atau membagikan momen kebersamaannya dengan sang kekasih itu? Simak penjelasan berikut.
Menurut Pakar Mikro Ekspresi, Kirdi Putra, bahwa sikap Nabila tersebut adalah bagian dari cara Nabila menghadapi kesedihannya.
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Nabila berupa mengunggah foto kenangan ke akun media sosial merupakan salah satu cara seseorang menghadapi kesedihan di antara sejumlah cara lainnya.
“(Self defence mechanism) atau kalau kita bicara psikologi itu adalah cara seseorang untuk menghadapi rasa sedihnya, menghadapi emosinya yang sedang bergolak saat ini, macam-macam ada yang ngepost di social media, ada yang olahraga exercise sampai capek ada yang kemudian harus jalan-jalan ke mana menyendiri, ada yang cuman menutup kamar terus menyendiri di dalam sambil nangis misalnya, macam-macam cara orang, itu merupakan salah satu (cara),” kata Kirdi Putra.

Namun sepertinya, momen terberat bagi Nabila adalah ketika menyaksikan jenazah sang kekasih terbujur kaku dalam peti mati saat disemayamkan di rumah duka, Gedung Pakuan Bandung.
Berawal dari ketika Nabila datang untuk memberikan penghormatan terakhirnya kepada almarhum Eril, Nabila terlihat berjalan gontai sambil menutupi kesedihan dengan tangannya.
Momen pilu itu lantas menjadi sorotan netizen yang sejak awal menunjukkan simpatinya terhadap perasaan selebgram asal Bandung tersebut.
Nabila kembali menuai sorotan setelah tertangkap kamera tengah berbicara dengan jenazah Eril, di mana tentunya suatu hal yang mustahil berbicara dengan orang yang sudah meninggal dunia.