Seorang tukang jagal meninggal dunia di atas domba yang akan disembelihnya untuk hewan kurban di Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Jumat (31/7/2020). Video detik-detik saat korban ambruk direkam warga dan langsung viral di media sosial.
Korban diketahui bernama Epin Supriatna (50), duda beranak dua, warga Kampung Gunung Dongkol. Korban langsung dibawa oleh warga ke Instalasi Gawat Darat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Informasi dari warga, sebelum kejadian nahas itu, korban sudah selesai menyembelih satu ekor sapi dan satu ekor domba. Namun, saat korban akan menyembelih domba yang kedua, tiba-tiba tubuh korban langsung ambruk di atas domba. Sejumlah warga yang ikut membantu menyembelih pun kaget melihat korban yang sudah tidak berdaya.
Menurut ketua panitia kurban, Mamun (65), sebelum melakukan penyembelihan, warga melakukan rapat terlebih dulu. Saat itu, korban yang sudah biasa menyembelih hewan kurban bersedia dan menyatakan sudah sehat dari sakitnya.
Ketika korban menyembelih hewan kurban pertama, yakni sapi dan yang kedua domba, semua berjalan lancar. Mamun juga terlihat tidak mengalami kendala. Namun, saat menyembelih domba kedua, korban langsung jatuh tersungkur di atas domba yang akan disembelihnya.
“Saat itu sempat ditanya apakah sehat, dan dia menjawab kuat menyembelih hewan kurban,” kata Mamun.
Dia menambahkan, saat di lokasi pemotongan hewan kurban, korban terlihat sudah meninggal dunia. Namun, untuk memastikan kondisinya, korban langsung dibawa ke RSUD Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya dan dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Mamun juga mengatakan, untuk Idul Adha tahun ini, warga Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibereum, menyembelih hewan kurban satu sapi dan tiga domba. Daging hewan kurban itu disalurkan untuk 196 kepala keluarga (KK) warga setempat.
Sementara menurut kakak korban, Aan (60), pihak keluarga sudah menerima semua kejadian sebagai takdir. Semasa hidup, korban memang punya sakit darah tinggi dan lambung. Namun, sebelum memotong hewan kurban, korban memang tidak terlihat sedang sakit dan sudah berobat ke dokter.
“Sudah biasa menyembelih domba dan sapi, baik untuk kurban atau untuk acara sukuran atau ekahan,” ujar Aan.
Penyebab korban tewas belum diketahui, namun diduga terkait penyakit yang dideritanya semasa hidup. Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah korban langsung dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) yang berada tidak jauh dari tempat tinggal korban.