[Cek Fakta] Foto Ayah Habib Rizieq Bersama Soekarno yang Sengaja Ditutupi Sejarah? Ini Faktanya

Beredar sebuah foto memperlihatkan Proklamator RI Soekarno dan dua orang lainnya. Foto ini beredar di media sosial.

Adalah akun facebook Bambang Widy yang mengunggah foto tersebut, Minggu 2 Agustus 2020. Pada foto itu tampak sebuah narasi bahwa dua orang bersama Soekarno, adalah ayah dari petinggi FPI, Habib Rizieq Shihab dan Jenderal Soedirman.

Berikut narasi selengkapnya:

“Agar publik melek politik sejarah. Ada yg tahu siapa laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soedirman saat itu saat itu?!… Beliau adalah ayahandanya Habieb Risziq Shihab berita ini sengaja di tutupi sejarah oleh compeni pemerintah penjajah saat itu ykni Belanda karena khawatir umat islam bersatu.”

Akun facebook Bambang Widy turut memberi komentar. Berikut komentarnya:

“Inyong jg nembe ngerti….
SEKARANG DI KUYO2 SAMA PENGHIANAT NEGRI.”

Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 304 emotikon, 19 komentar dan 160 kali dibagikan.

Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa foto itu memperlihatkan ayah dari petinggi FPI Habib Rizieq bersama Soekarno dan Jenderal Soedirman, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai hal itu.

Kami menelusuri foto tersebut melalui padanan gambar. Di antaranya ditemukan foto identik pada situs Perpusnas.go.id.

Foto itu memperlihatkan Presiden Soekarno berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan itu dilakukan pada Jumat 27 Agustus 1948.

“Presiden Soekarno bersama Panglima Besar Soedirman meninjau Magelang pada tanggal 27 Agustus 1948,” tulis di situs Perpusnas.go.id yang kami kutip pada Selasa 4 Agustus 2020.

Namun pada catatan itu tidak dijelaskan identitas seseorang yang berdiri di antara Soekarno dan Soedirman. Sementara dari sejumlah sumber lain, seseorang pada foto itu dikaitkan dengan Mohammad Yunus, Yunus Khan, atau Moh. Junus.

Pria kelahiran Pakistan itu, beberapa kali tampak bersama Soekarno. Misalnya saat kunjungan ke Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu 3 Maret 1948.