Menurut Lee, fasilitas itu dibangun di “tempat teraman” di Korea Selatan. Sengaja dirancang untuk menahan gempa berkekuatan 6,9 dan bahkan serangan bom atom.
“Secara geografis sangat aman. Dan kami membangun terowongan bawah tanah sedalam 46 meter untuk memastikannya aman dari perang dan ancaman nuklir,” ujar Lee.
Bahtera Nuh
Gudang benih terbesar dan paling terkenal di dunia terkubur jauh di dalam bekas tambang batu bara di Svalbard, kepulauan Norwegia Arktik. Letaknya terpencil sekitar 1.300 kilometer (sekitar 800 mil) dari Kutub Utara.
Dijuluki “Bahtera Nuh” tanaman pangan, Global Seed Vault berfokus pada pertanian dan tanaman terkait, menyimpan lebih dari satu juta sampel benih dari hampir setiap negara di planet ini.
Tetapi para peneliti mengatakan meski melestarikan benih tanaman liar, sumber asli dari tanaman yang kita makan hari ini, tidak boleh diabaikan.
“Banyak kerabat tanaman di alam liar yang dapat memberikan keragaman genetik untuk membantu ketahanan pangan jangka panjang ‘kurang perlindungan yang efektif’,” menurut laporan PBB baru-baru ini.
Laporan itu memperingatkan bahwa sektor pertanian mungkin akan kurang tahan terhadap perubahan iklim, hama dan patogen.
Sebagai akibatnya, “Biosfer, di mana umat manusia secara keseluruhan bergantung … menurun lebih cepat daripada kapan pun dalam sejarah manusia.”
Tanaman liar menjanjikan sebagai obat masa depan, bahan bakar dan makanan, kata Royal Botanic Gardens Kew dalam sebuah laporan tahun lalu.
Ironisnya sekitar dua perlima dari tanaman liar terancam punah, sebagian besar karena perusakan habitat dan perubahan iklim.
Kita “berpacu dengan waktu” untuk mengidentifikasi mereka sebelum mereka menghilang, tambahnya.
Penelitian tentang benih tanaman liar “sangat kurang”, kata Na Chae-sun, peneliti senior di Arboretum Nasional Baekdudaegan.
Dia dan timnya mengumpulkan sampel dan melakukan proses yang teliti dan ekstensif. Termasuk tes sinar-X dan penanaman percobaan. Baru kemudian benih dikatalogkan dan disimpan di brankas benih.
“Orang mungkin bertanya mengapa bunga liar di tepi jalan itu penting?” dia berkata.
“Tugas kami adalah mengidentifikasi ini satu per satu dan membiarkan orang tahu betapa pentingnya mereka,” lanjutnya.
“Tanaman yang kita makan hari ini mungkin berasal dari bunga tak bernama di pinggir jalan.”
Artikel asli : kompas.com
Response (1)