Astaghfirulloh, 3 Pasangan Pelajar Mengaku Belajar Kelompok, Kok Sampai Larut Malam dan Cuma Pakai Handuk?

  • Share

“Kami temukan dia menggunakan handuk, lalu kami tanyakan untuk mengakui apa yang diperbuat. Pada saat pengerebekan itu, terdapat tujuh orang di dalam rumah itu. Dengan rincian, enam orang pelajar dan 1 orang eks pelajar. Tiga pasang berpacaran dan satu orang tanpa pasangan. Ketiga pasang itu terdiri dari pelajar SMP, SMA dan ex pelajar,” ujar Jonar.

Terkait penggerebekan itu, Jonar menyesali hal itu terjadi terhadap generasi penerus bangsa di Mentawai.

Apalagi setelah mendengar pernyataan dari masing-masing pelajar tersebut.

“Saat diinterogasi hingga pukul 03.30 wib pagi, jawabannya berbelit-belit, tetapi kami sudah punya cara untuk menemukan kesimpulan, hasilnya di mana sangat mengecewakan. Selanjutnya, saya bersama ketua pemuda langsung menjemput salah satu orang tua dari anak tersebut,” katanya.

“Kami meminta anak-anak itu meminta maaf terhadap orang tua mereka dan membuat surat pernyataan bermaterai, tidak bakal mengulanginya lagi,” imbuh Jonar.

Dia menuturkan, modus mereka mengaku kepada orang tua belajar kelompok menyelesaikan tugas sekolah, tentu orang tua memberi izin.

Untuk itu, terhadap orang tua, agar lebih berhati-hati, teliti dan tetap memantau alasan anak-anak. Apalagi dengan kondisi dan situasi pandemi Covid-19 ini.

“Dengan kejadian itu, saya berkeinginan untuk berkoordinasi dengan seluruh aparatur Desa Tuapejat untuk membentuk Pelindung Masyarakat (Linmas) di masa pandemi Covid-19 ini, terlebih saat ini sekolah melakukan pelajaran daring,” pungkasnya.

Ketua Pemuda Desa Tuapejat, Adrian menambahkan, kejadian ini merupakan tanggung jawab bersama dalam menjaga generasi penerus bangsa agar lebih baik ke depan.

“Kami ini bukan memojokan mereka, tetapi tujuan kami adalah agar menjadi pelajaran bagi pelajar lain supaya tidak berbuat seperti ini dan ada efek jera buat mereka, bahwa ini perbuatan yang sudah tidak sepantasnya diperbuat anak-anak pelajar ini. Alasan belajar online menjadi kesempatan termudah bagi mereka mengelabui orang tua,” ungkapnya.

Artikel asli : jpnn.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *