Sebuah video yang disebut sebagai video ceramah seorang ustaz yang mengajak pada terorisme tersebar di media sosial. Hal ini tentu meresahkan mengingat hari ini, Minggu, 28 Maret 2021 telah terjadi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Dalam video yang diunggah di Twitter oleh @nila_mrt pada Minggu, 28 Maret 2021, nampak seorang yang disebut Ustaz Hasyim Yahya sedang berceramah.
“Orang Islam yang baik itu yang menjadi teroris. Buka Al Anfal ayat 60, datangkan Kiai siapa, ustaz siapa bahwa orang Islam itu … (satu kata tidak terdengar jelas) jadi teroris,” kata orang dalam video tersebut.
Ia juga menyinggung bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia bukan berarti bahwa seorang muslim harus melanggar aturan agamanya.
Orang yang disebut pendakwa ini mencontohkan bahwa ‘mengheningkan cipta’ dalam upacara bukanlah cara-cara Islam, melainkan cara orang kafir.
Ajaran sesatnya itu kalo mau masuk surga dan di sambut 6500 bidadari harus jadi TERRORIS, ngebom gereja.😭
Bom Makasar di kutuk MUI.
Tapi yg kayak gini tdk dikutuk🙄 pic.twitter.com/njFrrQqxCT— Nila Murti Tanjung 🇮🇩 (@nila_mrt) March 28, 2021
“Kita ini harus Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika, silahkan kamu yang mau Bhineka Tunggal Ika. Itu tidak berarti bahwa seseorang muslim yang hidup di negara ini harus melanggar aturan agamanya,” ujarnya.
“Ketika upacara apa, upacara apa, ketika sampe waktu untuk berdoa, kita disuruh mengheningkan cipta. Mengheningkan cipta ini bukan cara Islam. Ini cara orang kafir, cara orang Hindu, cara orang Nasrani,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa istilah ‘Suku, Ras, dan Agama’ atau SARA sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan tertentu pula. Misalnya menghalangi wartawan untuk memberitakan kezaliman pada umat muslim.
“Yang SARA, apalagi SARA. Istilah SARA itu adalah senjata ini kaum Nasrani, kaum Hindu, Yahudi, dan lain-lainnya, ketika dia bertindak menzalimi kita, lalu dikatakan pada wartawan ‘ini jangan dimuat, ini adalah masalah SARA’,” katanya.