Bukan lagi menunjang penampilan dan gaya, namun handphone kini juga sudah menjadi kebutuhan bagi para pelajar di Indonesia, setelah diluncurkannya skenario belajar dari rumah hingga akhir tahun 2020.
Masih dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus Covid-19. kegiatan belajar mengajar dialihkan secara daring atau online.
Tapi lagi-lagi, hal ini menjadi persoalan di kalangan (maaf) warga kurang mampu. Banyak orangtua murid yang tak bisa memfalitasi anaknya untuk belajar di rumah, bahkan belum lama ini orangtua murid dilaporkan mencuri handphone demi anaknya bisa belajar.
Adalah A, ayah 41 tahun di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
A terpaksa mengambil HP milik seseorang yang dikenalinya secara baik dan sering membantunya karena anaknya membutuhkan HP untuk belajar.
“Saya sadar kalau perbuatan saya sangat salah. Cuma kemarin memang anak saya merengek minta HP. Soalnya anak saya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran,” ucapnya.
A mengungkapkan, jangankan untuk menyediakan handphone bagi anaknya, untuk makan sehari-hari keluarganya saja dirasa sulit, mengingat penghasilannya tidak menentu dari bekerja sebagai buruh tani.
Namun beruntung baginya, usai kejadian itu, Kajari Garut, Sugeng Hariadi melalui Kasipidum Kejari Garut, Dapot Dariarma memberikan bantuan berupa handphone lengkap dengan kartu dan kuotanya.
“Saya mendapat perintah dari Kajari untuk membantu. Makanya saya datang ke rumah A untuk membantu,” kata Dapot.
Saat berkunjung menyalurkan bantuan, Dapot menceritakan, bahwa A sempat takut. Istrinya bahkan hampir menangis, karena mengira A akan ditangkap.
“Saya jelasin datang mau kasih bantuan. Sekalian cek kondisi rumahnya, ternyata memang benar seperti yang diberitakan. Apalagi anaknya sudah ketinggalan pelajaran karena tak punya HP,” tutur Dapot.
Selain HP, bantuan lain seperti sembako dan perlengkapan sekolah juga akan diberikan menyusul, melansir TribunJabar.com.