Siapa sangka sosok Bahlil Lahadalia yang kini menjabat Menteri Investasi dulunya mantan sopir angkot dan penjual kue.
Bak usaha tak akan mengkhianati hasil, itulah yang dialami Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi di pemerintahan Presiden Jokowi.
Siapa sangka dulunya hidup susah, kini Bahlil Lahadalia hidup sukses bergelimang harta.
Tak hanya menjadi menteri Investasi pilihan Presiden Jokowi, Bahlil Lahadalia ternyata seorang bos dengan sederet perusahan ternama.
Mengutip dari Kompas.com, Profil Bahlil Lahadalia: dari Sopir Angkot, Kepala BKPM, Kini Menteri Investasi, inilah kisah nyata dari seorang Bahlil Lahadalia.
Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan.
Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga.
Ia menjual kue di sekolah.
Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur.
Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.
Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa.
Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, Bahlil dikenal sebagai seorang pengusaha.
Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dari 10 perusahan lain.
Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Ia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003.
Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.
Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan “adinda”.
Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.
Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
VIRAL Perubahan ‘Glow Up’ Ibu Menteri Buat Pangling, Bandingkan Penampilannya Antara Dulu & Sekarang
Sebelumnya, Menteri Perempuan dan Keluarga Malaysia, Datuk Seri Rina binti Mohd Harun sempat menjadi trending di Twitter berkat foto transformasinya.
Melalui Instagram, Rina mengunggah sejumlah foto lamanya kala belum menjabat sebagai menteri.
Wanita berusia 47 tahun itu terlihat memakai kerudung warna ungu dan baju bermotif floral.
Di penampilannya dahulu, Rina tampak lebih berisi.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan penampilannya saat ini.
Penampilan ‘glow up’ Rina diunggah di akun Instagram @saidatulnisaaminuddin sekitar 4 hari yang lalu.
Foto itu langsung mencuri perhatian.
Pasalnya Rina tampak begitu berbeda.
Ia jauh lebih langsing dari sebelumnya.
Figur Rina terlihat tinggi dan ramping dalam balutan baju kurung berwarna biru tua.
Tak hanya itu, pipinya juga lebih tirus, cantik alami dengan polesan makeup natural.
Foto itu langsung dibanjiri banyak komentar dari rakyat Malaysia yang menyadari perubahan ibu menteri mereka.
Rata-rata memuji penampilan Rina yang kini terlihat lebih segar.
“Terkejut beruk sy tgk dato seri rina harun terlalu cantik jauh beza dr dulu.”
“Cantiknya YB ni sekarang..”
“Kurusnya skrg YB Rina.makin cantik.”
“Bagaimanapun cara dia melakukan perubahan itu, dia sudah berusaha dengan baik.”
“Rina Harun seharusnya membuat thread tentang cara dietnya.
Dia melakukannya hanya dalam waktu dua bulan.
Sedangkan aku perlu setahun penuh untuk menurunkan 25 kg.”
Artikel asli : tribunnews.com
Response (1)