“Pengujian kami menggunakan database DTKS,” katanya. Namun ke depan, Pertamina akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait data DTKS dengan pihak terkait sebelum melaksanakan pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina. Sebab, di akhir tes, penerima tidak mencapai 100 persen.
“Karena data terendah dalam data DTKS, termiskin tidak menggunakan GPL. Jadi kami akan berkoordinasi dengan pemerintah apakah akan tetap menggunakan data DTKS atau menggunakan skema yang kami buat untuk membatasi BBM bersubsidi nanti.”
Sebelumnya, Pertamina akan memberlakukan kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina bagi konsumen perthalite dan solar bersubsidi, mulai 1 Juli 2022. Kebijakan ini dimaksudkan agar subsidi energi dapat tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Saat ini, semua kalangan, termasuk kalangan menengah ke atas, masih bisa mengakses Pertalite yang merupakan BBM yang ditetapkan.
Saat kebijakan tersebut berlaku pada 1 Juli, Pertamina akan mencocokkan STNK dan nomor polisi pengguna dengan data yang terdaftar di MyPertamina.