Pepatah bilang, apalah arti sebuah nama. Namun di balik itu semua sebuah nama pasti memiliki makna, sependek apa pun nama itu. Termasuk pula nama seorang gadis yang beralamat di Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kedua orang tua gadis ini memberi nama anaknya satu huruf saja, yaitu Y.
“Pas bikin akta kepikiran Y aja kata bapak, terus jadi Y,” ujar Y saat ditemui di kediamannya, Selasa (28/7).
Y menjelaskan awalnya sang ayah hendak menamai dirinya Dasih Utami. Hanya saja ketika mengurus akta, ayahnya kepikiran untuk memberi nama anaknya sesingkat mungkin.
“Banyak berkahnya, orang gampang kenal. Aku dulu daftar-daftar orang penasaran nanya asal namanya,” ujar gadis kelahiran 7 Desember 1997.
Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Pendidikan Teknik Mekatronika ini menjelaskan dia baru sadar namanya hanya satu huruf pada saat SMP. Pasalnya saat kecil dia dipanggil dengan nama Ai. Setelah mengetahui nama yang sebenarnya dia pun mantap memperkenalkan nama sesuai akta.
Y mengaku selama ini tidak mengalami perundungan lantaran nama uniknya ini. Hanya saja dia pernah kesulitan soal administrasi lantaran nama yang sempat tidak bisa diinput saat akan ujian nasional di SMP.
“Pernah bermasalah juga ujian nasional SMP pas zamanku katanya sempat tidak terdaftar,” katanya.
Sementara Slamet Sugiyono (57), ayah Y, bercerita tentang asal usul nama Y ini. Dia menjelaskan bahwa Y memiliki makna yang dalam. Y diambil dari huruf hijaiyah yang terakhir yaitu Ya dan berarti sempurna.
“Kenapa ambil huruf hijaiyah Arab yang terakhir. Kalau yang terakhir itu istilahnya sempurna. Seandainya huruf hijaiyah kalau tidak ada Ya tidak sempurna. Saya beri nama Y biasanya kalau Y sempurna, penyempurna,” katanya.
Slamet menjelaskan bahwa dulu memang sempat terpikir memberi nama Dasih Utami. Selain alasan di atas tadi ada alasan lain yang bikin dia mantap memberi nama anaknya Y, yaitu krisis moneter.
“Masalahnya dulu itu lagi pas krisis moneter itu sangat sulit sedangkan ini biaya (lahiran) tinggi. Bayar dewe ini pas krisis moneter sulit mendapatkan uang sedangkan gaji saya sedikit. Dulu (saya) kerja koperasi bank pasar. Karena krisis, tak beri nama sedikit,” ujarnya.
“Huruf satu saja. Kalau tiga anak lain namanya biasa saja,” ujarnya.