Nama Y ini banyak yang memprotes. Beberapa rekan kerja Slamet sempat khawatir Y akan minder dengan nama tersebut. Hal itu membuat Slamet berpikir. Dia pun punya cara unik lagi menjawab kegelisahan itu yaitu dengan memberi nama Y sebanyak 16 kata.
Ai Nur Siti Dyah Ayu Meganingrum Dwi Pangastuti Lestari Endang Pamikasih Sri Kumalasari Dewi Puspita Anggraini itulah nama ketiga yang diberikan kepada anak keduanya tersebut.
“Apa tak ganti yang panjang 16 kata. Lalu nama panjang itu dari bahasa pedalangan. Karena sudah reformasi jadi panjang, sudah bebas krisis,” ujar Slamet.
Hanya saja nama Y tetap menjadi nama resmi di akta. Y juga tidak pernah menggunakan satu pun dari 16 nama tersebut.
“Enggak saya ganti karena ganti biayanya Rp 1,5 juta. Sidang juga kalau ganti,” katanya.
Ingin jadi Wirausaha
Kini Y yang tengah skripsi itu mengaku ingin jadi wirausahawan. Saat ini dia juga sedang merintis usaha soft case ponsel melalui Instagram dengan akun @seveny.id sembari menggarap skripsi.
“Inginnya tetap usaha,” ujar mahasiswi yang sering ikut lomba robotik ini.
Selain itu, Y juga berharap bisa bertemu orang dengan nama unik seperti dirinya. Dia sempat mendengar di daerah lain ada orang dengan nama satu huruf saja.
“Penasaran dan ingin kenal yang nama sehuruf. Katanya ada yang sehuruf cuma saya belum pernah tahu. Pasti kan ada cerita-cerita juga namanya,” katanya.