Cerita “Debt Collector” yang Harus Kejar Target untuk Dapatkan Uang Saku, Kerjanya Menantang Maut

  • Share

Ada pula penagih utang yang menantang balik Flesh, sehingga perdebatan tak terhindarkan.

Menerobos plang otomatis

Setelah dua jam berputar di daerah Cilincing, mereka bergeser ke wilayah Cakung. Saat itu, Flesh hendak menemui seorang debitor yang bekerja di kawasan industri di Jalan Cilincing Raya, Rorotan, Jakarta Utara.

Ketika tiba di gerbang kawasan industri, ada banyak kendaraan besar yang tengah mengantre untuk mendapatkan kartu akses masuk.

Karena tidak mungkin mendapatkan akses, Flesh memacu sepeda motor untuk mendahului kendaraan lain.

Saat itu bertepatan dengan plang yang dalam kondisi terangkat sehingga kendaraan kami melaju dengan mulus.

Sepeda motor terus meliuk-liuk hingga tiba di salah satu gudang perusahaan penyedia produk dialisis pasien.

Flesh memarkir kendaraan dan menghampiri seorang pria yang mengenakan seragam petugas keamanan.

Dia tak perlu lagi memperkenalkan diri lantaran petugas keamanan yang dituju adalah sasaran yang dicarinya selama dua bulan terakhir.

Pria itu masih memiliki utang lewat salah satu aplikasi pinjaman daring.

Keduanya kemudian terlibat perdebatan sengit. Petugas keamanan itu bergeming dan mengatakan selama ini ia tak menghindar.

Ia memastikan akan melunasi utang jika sudah memiliki uang. Total yang harus dibayar mencapai Rp 10 juta.

Ketika pulang, Flesh memilih keluar dengan cara yang sama, menerobos plang otomatis yang sedang terbuka. Sekilas, terdengar umpatan penjaga gerbang yang melihat sepeda motor melewati plang tanpa kartu akses.

Pada pukul 18.00, kerja menagih utang pun diakhiri.

Flesh kembali ke rumahnya untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.

Esok hari ia akan melanjutkan kerja-kerjanya yang menegangkan diselingi gaya mengendarai sepeda motornya yang bak koboi jalanan.

Artikel asli : kompas.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *