Dilansir The New York Times, nama-nama yang dilarang untuk dipakai itu dimasukkan ke dalam “Daftar Nama Etnis Minoritas yang Dilarang”. Daftar itu melarang lebih dari dua lusin nama, termasuk “Mujahid” dan “Madinah.”
Larangan ini muncul karena Pemerintah China menganggap Xinjiang sebagai sarang ekstremisme Islam, kekerasan, dan pemikiran separatis.
Artikel Asli : indozone.id