Dalam keterangannya, dijelaskan bahwa orang foto tersebut merupakan fotografer Irak dan diambil saat pertandingan babak 16 besar antara Irak versus Qatar pada 22 Januari 2019, dimana Iran kalah 1-0.
4. Lusinan rudal diluncurkan
Sebuah video tentang peluncur roket yang menembakkan puluhan rudal telah salah dikaitkan dengan maraknya kekerasan baru-baru ini di Gaza. Vidoe berdurasi 18 detik itu diunggah ke Facebook pada 12 Mei, menunjukkan lusinan rudal diluncurkan ke langit pada malam hari.
Tampak keterangan yang mengklaim “Roket tembus dari Gaza ke Israel. Inilah yang diderita orang Israel hari ini …” tulis pengguna Facebook dalam sebuah posting itu.
Sejak 10 Mei, meningkatnya pertempuran antara Israel dan militan Hamas telah menyebabkan sedikitnya 71 orang tewas, 65 orang di Gaza dan enam di Israel. Insiden itu terjadi setelah serangkaian serangan udara Israel di daerah yang dikendalikan Hamas, serta roket yang ditembakkan oleh Hamas ke arah yang berlawanan.
Reuters sejauh ini tidak dapat menemukan versi asli dari video Facebook tersebut. Namun, video itu diprediksi sudah ada sejak tiga tahun lalu.
Rekaman tersebut tampaknya juga telah digunakan oleh orang-orang di berbagai negara selama bertahun-tahun, misalnya Iran dan Oman. Versi rekaman yang lebih awal diposting pada Maret 2018 dan terkait dengan Qatar.
5. Hidup kembali
Beredar video yang memperlihatkan orang-orang sedang menuju pemakaman telah dibagikan di media sosial terkait maraknya kekerasan antara Israel dan Hamas. Klip berdurasi 30 detik itu muncul pada 11 Mei dan menunjukkan sekelompok kecil warga membawa tandu dengan tubuh seseorang terbungkus kain di atasnya.
Setelah berjalan beberapa meter, mereka berhenti ketika sirene polisi yang mendekat. Mereka kemudian meletakkan tandu di tanah dan bubar, tak lama kemudian orang yang dibungkus kain di atas tandu juga berdiri dan melarikan diri bersama yang lainnya.
“Tipuan khas ‘Palestina’,” tulis seorang pengguna Facebook di samping video tersebut. Yang lain berkata “Pemakaman palsu untuk TV & media oleh Hamas”.
Reuters sejauh ini tidak dapat menemukan klip aslinya. Namun, video itu sempat beredar pada Maret 2020 (lebih dari setahun sebelum konflik baru-baru ini) dan pernah viral di Yordania.
Artikel asli : cnnindonesia.com