Para personel pun melaporkan kepada pimpinan untuk mengevakuasi jenazah sebelum melanjutkan operasi penyelaman pesawat Sriwijaya Air.
“Jenazah lalu dibawa ke pesisir terdekat, yakni Tanjung Pasir, Tanggerang, menggunakan Sea Rider-19,” ujar Mukawat.
Tiba di Tanjung Pasir, jenazah diserahkan kepada komandan pos AL untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid pun mengapresiasi personel Kopaska yang mengevakuasi nelayan tenggelam tersebut.
“Di sela-sela kegiatan search and rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air, Kopaska masih turut menyelamatkan dua nelayan asal Tanjung Pasir, Tangerang,” kata Rasyid di KRI Rigel-933, Rabu.
Satu korban selamat diketahui bernama Suryanto (30) dan korban meninggal bernama Rodia (50).
“Gelombang di sekitar perairan Kepulauan Seribu memang agak tinggi, bisa 2-3 meter sehingga untuk kapal nelayan berukuran kecil berisiko mengalami masalah,” ungkap Rasyid.
Artikel asli : jpnn.com