Aplikasi MyPertamina langsung mendapat rating negatif di Google Play.
Menurut CNN Indonesia, pengguna menilai aplikasi yang baru diluncurkan dengan bintang.
Tercatat, MyPertamina hanya mendapat nilai 1,3. Rata-rata pengguna mengeluhkan respon aplikasi yang lambat dan bermasalah.
“Sangat mengganggu. Untuk pin restart selalu menunjukkan “Kami mengirim URL pin restart. Periksa pesan masuk Anda” tetapi tidak ada pemberitahuan yang masuk. padahal nomor ponselnya benar,” tulis salah satu pengguna.
“Aplikasi tidak merespon, ketika saya mendaftar dan masuk untuk pertama kali, tiba-tiba aplikasi mengatakan ‘salah nomor atau PIN'” tulis pengguna lain.
Sebelumnya, pemerintah menerapkan pembelian Pertalite dan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui aplikasi digital MyPertamina. Hal ini dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat menjangkau pelanggan yang memenuhi syarat sesuai kriteria. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga SH C&T Irto Ginting mengatakan pihaknya masih akan memastikan kriteria penerima subsidi BBM tersebut.
“Sesuai kajian Perpres 191, regulator saat ini sedang memfinalisasinya,” kata Irto.
Peraturan Presiden 191 Tahun 2014 mengatur tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga eceran bahan bakar minyak.
Sayangnya, ketika aplikasi MyPertamina dirilis, justru menimbulkan keluhan dari pelanggan. “Aplikasinya tidak berguna, Masaya tidak bisa memindai, mesin spotnya error. Saldo lebih dari cukup, periode tidak dapat melakukan pembayaran. Apa yang seharusnya mempercepat pembayaran sebenarnya melambat, ya. “tulis pengguna lain.
Singkatnya, ada tujuh langkah yang bisa Anda lakukan untuk membeli Pertalite dan Solar melalui MyPertamina. Berikut langkah-langkahnya.
1. Download aplikasi MyPertamina di smartphone Anda melalui Google Play Store untuk ponsel Android atau App Store untuk iPhone.
