Dokumen Indonesia Maju 2045 Bocor, Benar Jokowi 3 Periode?

Sikap Presiden Jokowi
Saat pertama kali muncul wacana penambahan masa jabatan pada 2019 lalu, Jokowi dengan tegas menolak. Kepala negara bahkan merasa ditampar dengan munculnya isu tersebut, dan menganggap orang yang melontarkan ide ini hanya ingin mencari perhatian dan berniat buruk. Jokowi 3 Periode
“Satu, ingin menampar muka saya, ingin cari muka padahal saya sudah punya muka, atau ingin menjerumuskan saya,” kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, pada 2 Desember 2019 lalu.
Jokowi mengaku tidak menolak wacana amandemen UUD 1945 jika materi pembahasannya berkaitan untuk menghidupkan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Namun, jika melebar terlalu jauh Jokowi menilai tidak perlu adanya amandemen.
Jokowi dalam akun Instagram resminya juga pernah angkat bicara perihal perpanjangan masa jabatan presiden. “Saya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi. Posisi saya jelas: tak setuju dengan usul masa jabatan Presiden tiga periode. Usulan itu menjerumuskan saya,” katanya.
Pasca isu tersebut kembali mengemuka pada awal tahun ini, Jokowi juga kembali menegaskan sikapnya. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tidak memiliki niat sedikit pun untuk menjabat selama tiga periode. Jokowi akan patuh terhadap konstitusi.
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” tegas Jokowi, Senin (15/3/2022).
Namun, pernyataan Jokowi itu seakan tak memberikan kepastian. Beberapa waktu setelah pernyataan itu keluar, masih ada segelintir orang yang mendukung penuh perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, Jokowi menegaskan akan patuh terhadap konstitusi.
“Namanya teriakan-teriakan seperti itu, saya sudah sering dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi,” tegas Jokowi
Seakan memberikan angin segar bagi masyarakat di tengah polemik yang terjadi,Jokowi kemudian menyentil jajaran menterinya yang menggulirkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024.Jokowi tak ingin lagi ada menteri yang bicara soal masa jabatan presiden.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai urusan penundaan urusan perpanjangan.”Joko Widodo
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai urusan penundaan urusan perpanjangan. Enggak. Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan yang kita hadapi,” tegasnya.
Teranyar, Jokowi telah memutuskan bahwa pemilu akan tetap digelar pada 14 Februari 2024. Kepastian tersebut dikemukakan Jokowi karena tak ingin muncul berbagai spekulasi terkait penundaan pemilu.
“Ini perlu saya jelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi perpanjangan jabatan presiden tiga periode. Jelas kita sepakat bahwa pemilu ditetapkan 14 Februari dan Pilkada 2024,” tegasnya.
Artikel asli : cnbcindonesia.com