“Jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai ekspektasi,” tulis media tersebut mengutip jawaban Pfizer dalam melalui email.
Hal senada juga dilaporkan Anadolu Agency. Dikatakan bahwa efek samping umum dari vaksin Pfizer/BioNTech, seperti demam dan mual, mungkin saja menyebabkan kematian beberapa pasien manula.
Direktur medis Badan Pengawas Obat Norwegia, Steinar Madsen mengatakan selain 13 pasien meninggal, ada sembilan kasus efek samping serius dan tujuh ringan. Norwegia mencatat ada total 57.736 warga telah terinfeksi corona dengan 511 kematian.
Sebelumnya, AS melaporkan 21 kasus reaksi alergi parah dari 14 hingga 23 Desember setelah pemberian 1,9 juta dosis awal vaksin Pfizer/BioNTech. Dalam laporan yang dikeluarkan peneliti independen AS untuk FDA tahun 2020, disebutkan vaksin memang bisa menimbulkan reaksi alergi dan bell palsy meski hanya kemungkinan kecil.
Kematian pasien setelah divaksinasi juga terjadi di Prancis. Namun pihak berwenang mengatakan tidak ada indikasi terkait vaksin mengingat riwayat medis pasien. Pada Kamis lalu, Prancis melaporkan empat kasus reaksi alergi parah dan dua insiden jantung tidak teratur setelah divaksin.
Artikel asli : cnbcindonesia.com