Etnis Uighur di China Diduga Dipaksa Buat Masker Saat Pandemi

  • Share

New York Times bahkan menemukan bahwa beberapa masker-masker yang diproduksi sebuah pabrik di Provinsi Hubei, China, mengekspor barang dagangannya tersebut ke perusahaan pemasok peralatan medis di negara bagian Georgia, AS.

Perusahaan di Hubei itu kedapatan mempekerjakan lebih dari 100 orang etnis Uighur.

Ratusan buruh Uighur itu dilaporkan harus belajar bahasa Mandarin dan bersumpah setia kepada China setiap pekan saat upacara bendera berlangsung.

Pemerintah China selama ini dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang.

China diduga menahan jutaan etnis Uighur di kamp-kamp penampungan layaknya kamp konsentrasi di Xinjiang.

Di kamp tersebut, pemerintahan Presiden Xi Jinping disebut berupaya menanamkan doktrin komunis dan propaganda lainnya dan mencuci otak para etnis Uighur untuk menanggalkan identitas budaya dan agama.

China membantah tudingan itu dengan menyebut bahwa para etnis Uighur ditampung di kamp-kamp pelatihan keterampilan, demi menghindari terpapar ajaran radikal dan ekstrem.

Beijing menuturkan selama di kamp-kamp tersebut, para etnis Uighur akan diberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan dengan berbagai bidang. Hal itu diklaim mampu memberdayakan para etnis Uighur.

Sebagai tanggapan kepada laporan New York Times, Duta Besar China di Washington mengatakan program perekrutan tersebut merupakan upaya pemerintah membantu penduduk lokal bangkit dari kemiskinan melalui pekerjaan.

Sumber: cnnindonesia.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *