Ada empat titik yang menjadi sasaran aparat, yaitu Lorong Manggis, Cek Latah, Lorong Segayam dan Lorong Masjid yang masih berada di kawasan Tangga Buntung.
“Benteng-benteng mereka ini akan memberikan informasi ke dalam, kalau ada orang luar yang masuk. Yang ini semuanya kita tangkap,” kata Andi.
Kawasan tak tersentuh, diduga ada beking dari oknum

Kawasan Tangga Buntung selama ini tidak tersentuh aparat karena ada beking dari oknum tertentu.
“Tangga Buntung ini kampung narkotika yang sudah tidak bisa disentuh. Banyak oknum yang membeking mereka,” kata Andi.
Namun dengan perencanaan strategi yang matang selama sepekan, operasi tersebut terbilang sukses, meskipun ada pelaku yang kabur.
“Satu bandar atas nama Ateng berhasil kabur, tapi istrinya HJ kita tangkap dan satu bandar lagi bernama Juni,” katanya.
“HJ ini istri dari bandar besar, suaminya sudah kita tetapkan DPO. Saat kami gerebek rumah HJ, sabu ini ditemukan di atas plafon rumah. Ada 1,5 kilogram,” lanjutnya.
Lari mencebur ke sungai
Sejumlah warga kampung narkoba juga sempat melarikan diri dan melakukan aksi nekat dengan menceburkan diri ke Sungai Musi.
Namun aparat sudah mengantisipasi hal tersebut sehingga aksi mereka yang hendak kabur bisa diatasi.
Selain menangkap 65 orang, polisi juga menyita 1,5 kg sabu-sabu, 8 buah senjata tajam, 42 petasan, 41 bong, dan 1 botol cuka para.
Kemudian ada 5 buah timbangan digital, 2 HT, 33 ponsel, 1 unit decoder CCTV, 73 korek api, 109 buah pirek, dan 2 mobil CRV.
Artikel asli : kompas.com