Banyak makanan dan minuman semakin bermacam-macam, tapi yang halal menjadi samar bahkan aneh. Harga barang-barang semakin mahal, tapi harga diri semakin murah.
Jumlah Manusia semakin banyak, tapi sifat kemanusiaan semakin sedikit. Banyak wajah semakin cantik, tapi akhlak semakin buruk. Banyak orang menikah semakin sulit, tapi orang berzina semakin mudah. Banyak orang tersenyum di depan kamera, Tapi angkuh di depan mata.
Banyak teman di sosial media semakin dekat, tapi hubungan dengan saudara semakin jauh. Banyak orang semakin kaya, tapi iman semakin miskin. Perselingkuhan dan pacaran semakin marak, kesetiaan semakin langka. Pendidikan semakin tinggi, tapi kejujuran semakin Rendah.
Banyak gedung-gedung bertingkat berdiri, tapi rasa keadilan semakin roboh. Tekhnologi semakin maju, Tapi kesopanan semakin mundur. Banyak para tokoh, biduan dan artis semakin terkenal, tapi orang yang beriman semakin terasing.
Inilah zaman di mana dunia akan semakin aneh. Yang benar dianggap salah, yang putih dianggap hitam. Yang baik dianggap buruk, dan yang Jujur dianggap pembohong.
Sebuah hadis menyebutkan : “Hari kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang dapat dipercayai didustakan, sedangkan orang-orang yang berkhianat justru dipercaya, kemesuman dan kata-kata kotor merupakan fenomena umum di tengah masyarakat, terputusnya tali silaturahim, dan hubungan bertetangga yang buruk (HR. Ahmad, shahih).
Begitulah fenomena akhir zaman. Ketika nafsu dan syahwat mendominasi, orang semakin jauh dari ajaran dan syariat agama. Hubungan dan interaksi semata hanya bermotif duniawi. Jauh dari tuntunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artikel asli : sindonews.com