BMKG sebelumnya menyampaikan bahwa gempa Magnitudo 6,2 di Majene merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Pusat gempa dilaporkan berada di 6 kilometer laut Majene dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa tersebut akibat aktivitas sesar atau patahan lokal di kawasan tersebut. Gempa bumi dangkal merupakan gempa yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan laut. Gempa itu kerap menimbulkan kerusakan yang besar.
Gempa Magnitudo 6,1 di Majene ini merupakan gempa susulan dari gempa pada Kamis (14/1), sekitar pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9.
Artikel asli : cnnindonesia.com