Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin Covid-19 Buatan China, Tiongkok Sendiri Malah Pesan Buatan Inggris

  • Share

Sekadar contoh, vaksin Moderna berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh.

Sementara Vaksin Pfizer berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

10 jenis vaksin virus Corona yang telah diproduksi di dunia dan pengaruhnya terhadap imunitas tubuh, berdasarkan laporan Reuters, vaksin Sinovac buatan China yang akan digunakan di Indonesia ternyata dampaknya terhadap imunitas masuk kategori low (rendah)
10 jenis vaksin virus Corona yang telah diproduksi di dunia dan pengaruhnya terhadap imunitas tubuh, berdasarkan laporan Reuters, vaksin Sinovac buatan China yang akan digunakan di Indonesia ternyata dampaknya terhadap imunitas masuk kategori low (rendah) (Reuters/dailymail.co.uk)

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia tercatat memesan 40 juta vaksin Sinovac.

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China
Daftar negara pemesan vaksin virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga, Indonesia satu-satunya negara yang memesan virus Sinovac dari China (Reuters/Aljazeera)

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO), izin edar darurat akan diterbitkan 3 bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

“Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama 3 bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia.

Lucia mengatakannya dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12/2020), yang telah dimuat di Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal China, Sinovac.

Proses uji klinis tersebut mulai digelar pada Agustus 2020.

Menurut Lucia, para relawan telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak 2 kali hingga saat ini.

Namun, ia tak mengungkap, kapan terakhir kali penyuntikan dilakukan.

Lucia hanya mengatakan, pasca disuntik, relawan akan dipantau dalam 3 periode, yakni setelah 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

Dalam 3 periode tersebut, para peneliti bakal mengumpulkan data-data, menganalisis, dan melaporkannya ke BPOM.

Sementara, BPOM bertugas melakukan evaluasi terkait khasiat dan keamanan vaksin.

Jika vaksin terbukti efektif dan aman, maka izin edar darurat akan diterbitkan.

“Badan POM akan memberikan perizinan penggunaan darurat atau emergency authorization berdasarkan data interim 3 bulan yang akan segera dilaporkan oleh peneliti dan Biofarma,” ujar Lucia.

Setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin pun, rangkaian uji klinis vaksin tetap dilanjutkan dengan melakukan pemantauan terhadap para relawan.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin untuk masyarakat secara gratis adalah yang terbaik.

“Jika nanti program vaksinasi akan dijalankan pada tahun 2021, pemerintah memastikan vaksin yang digunakan adalah vaksin yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/12/2020).

Artikel asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *