Harga cabai yang tinggi dan bertahan cukup lama membuat petani cabai di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mendapatkan untung yang berlimpah.
Bahkan, dari hasil menjual cabai para petani ramai-ramai mampu memborong motor dan mobil.
Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarmawan mengatakan, selain membeli motor dan mobil, ada juga yang membangun rumah dari hasil panen cabai rawit.
“Kalau jumlah kendaraan yang dibeli itu setahu saya sampai saat ini ada puluhan sekitar 30-50 motor. Memang paling banyak motor Scoopy, ada juga motor PCX dan juga dua mobil,” ujar Nanang saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/3/2021), dikutip dari Surya.
Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak awal Maret 2021.
“Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabai banyak jadi hampir setiap hari beli sepeda motor,” ucap Nanang.
Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong motor berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.
Di Desa Pucuk terdapat lima dusun yaitu Dusun Wotgaru, Dusun Pucuk paling besar, Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul, dan Dusun Kwarigan.
Dari penduduk Desa Pucuk yang berjumlah 1.100 KK (Kepala Keluarga), sekitar 95 persen bekerja sebagai petani yang rata-rata mempunyai lahan cabai.
Mereka menanam cabai di lahan persawahan priabadi dan sebagian manfaatkan lahan tanaman kayu putih milik Perhutani.
“Paling banyak ya di Dusun Pucuk itu petani cabai yang beli kendaraan, ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari hasil panen cabai,” jelasnya.
Nanang menyebut harga cabai dalam masa panen di Dawarblandong tahun 2021 ini memang relatif bagus dan bertahan lama hampir 1,5 bulan.
Harga cabai rawit di tingkat petani dari Rp 50.000 saat awal panen dan pada Februari terus merangkak naik hingga puncaknya mencapai Rp 90.000 hingga Rp 95.000 per kilogram.
Apalagi, saat itu di luar daerah minim ketersediaan cabai sehingga petani di Dawarblandong beruntung mempunyai banyak pasokan.
“Sekali panen memperoleh 2 sampai 3 kwintal, itu setiap seminggu sekali kalau dikalikan sekitar Rp 24 juta dan bisa sampai 10-12 kali panen,” bebernya.
Pemerintah Desa Pucuk menyambut antusias saat warganya mendapat rezeki dari hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.