Musadat mulai menekuni profesi penjual telur burung puyuh ini sejak masa pandemi corona atau Covid-19. Dulunya,
dia berprofesi sebagai pengrajin batu aji.
Musadat membeli 100-200 telur burung puyuh setiap hari, memasaknya, dan mengupas kulit telurnya. Setelah itu, dia
menjual telur burung puyuh tersebut.
Musadat mengaku sejak menekuni profesi penjual telur burung puyuh selama berbulan-bulan, baru kali ini dia
menemukan telur burung puyuh berlafazkan Allah.
Artikel asli : indozone.id