Pangdam Jaya menceritakan, setelah mendapatkan informasi terkait adanya pergerakan itu, TNI langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran dari kasus itu.
Penyelidikan pun dilakukan, mulai dari meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. Kemudian memeriksa hasil rekaman kamera CCTV. Lalu memeriksa hasil visum tim dokter. Dan mengkonfirmasi langsung kepada Prada MI. Hasilnya apa? 9 saksi menyatakan kecelakaan tunggal, rekaman CCTV juga memperlihat Prada MI kecelakaan tunggal. Visum juga mengeluarkan hasil yang sama.
“Kita konfirmasi ke yang bersangkutan dan secara jujur yang bersangkutan mengakui kecelakaan tunggal,” kata Pangdam Jaya.
Salah satu bukti yang menguatkan bahwa Prada MI memang kecelakaan tunggal ialah, pesan yang disampaikannya kepada komandannya yang bertuliskan bahwa dia mengalami kecelakaan tunggal. Sangat berbeda jauh dengan isi pesan palsu yang disiarkan di grup pertemanannya.
Namun, hasil penyelidikan yang telah dilakukan TNI diabaikan begitu saja karena para pelaku sudah keburu terbakar nafsu akibat info palsu.
Lalu siapa sosok Prada MI pembuat informasi palsu itu dan apa motifnya?
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, diketahui Prada MI merupakan prajurit TNI yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat. Setelah kecelakaan itu dia mendapat perawatan di dua rumah sakit berbeda.
Pangdam Jaya menyatakan, TNI sedang melakukan investigasi untuk mengungkap alasan atau motif Prada MI membuat informasi palsu yang telah memicu terjadinya penyerangan, menimbulkan kerugian dan meresahkan masyarakat itu. Sejauh 6 orang teman Prada MI sudah diamankan POM TNI Kodam Jaya, mereka merupakan penerima info palsu dari Prada MI.
Artikel Asli : viva.co.id