Banyak mahluk gaib datang silih beranti menemuinya dengan berbagai penampakan.
Akan tetapi Gibran merasakan jika dirinya saat itu hanya berjalan terus tanpa menanggapi banyak sosok mistis yang mendatanginya.
Demi bertahan hidup, Gibran mengandalkan air belerang yang ada di dekatnya, serta mencari telur puyuh di sekitar sungai.
“Ditawari nasi ikan, ayam sama ibu-ibu pakai baju putih mukanya gak kelihatan. Sehari empat kali, minum aja air belerang, kalau makan cari telur puyuh langsung dimakan,” ujar Gibran.
Tak heran ketika ditemukan oleh sesepuh Gunung Guntur, Mang Ade, Gibran masih dalam kondisi lemas tak berdaya.
Selain ditawari makanan, Gibran mengaku sering diajak ke ‘rumah’ makhluk gaib di Gunung Guntur.
Beruntung Gibran selalu menolak, ia pun hanya bisa terus berjalan untuk pulang. Namun ia mengaku tak pernah menemukan ujung jalan yang ia terlusuri itu. Bahkan ketika mencoba mendaki jurang, Gibran selalu terpeleset.
Gibran mengaku disembunyikan dalam sebuah goa di dekat Curug Cikoneng, selama enam hari menghilang.
Kepada sang pembawa acara, Gibran juga mengaku sempat diajak salat oleh jin Islam, usai mendengar suara adzan.
Namun niatan Gibran itu selalu terkendala lantaran ada sosok gaib yang mirip bapak-bapak dan selalu melaranganya.
“Diajak salat sama jin Islam, yang wajahnya putih dan bercahaya, tapi ditarik sama bapak-bapak katanya gak boleh ke atas, di atas banyak yang nyari Gibran,” katanya bercerita.
“Tetep naik, didorong bapak-bapak terus jatuh ke sungai,” kata Gibran mengingat peristiwa gaib tersebut.
Gibran pun mengaku selalu ditawari banyak hal oleh penunggu kawasan tersebut. Bahkan dalam sehari, Gibran mengaku ditawari makanan selama empat kali.
“Ada bapak-bapak dua orang nawari keris dan pedang, ada yang ajak ke rumahnya tapi tetep tolak, ada juga yang gak boleh salat,” katanya menambahkan.
Saat ini kondisi Gibran pun masih dalam proses pemulihan usai lima hari tersesat di Gunung Guntur.***
Artikel asli : pikiran-rakyat.com