Jejak Israel: Para Rentenir Keturunan Nabi yang Menguasai Dunia

  • Share

Keinginan memonopoli ini pula kemudian yang menyebabkan orang-orang Eropa (yang Nasrani utamanya), membenci orang-orang Yahudi di manapun mereka berada. Klimaksnya adalah tindakan Nazi pada awal abad 20 M.

Pertentangan Nasrani-Yahudi bertambah meningkat dari waktu ke waktu. Satu hal yang menarik, walaupun upaya Yahudi untuk menghalang-halangi pergerakan Nasrani, nama agama yang yang lebih populer sebutannya dengan Kristen ini terus menunjukkan perkembangannya di Eropa yang umumnya ketika itu masih Pagan atau Pelbegu.

Hal ini menyebabkan penganut Yahudi bertambah kesal karena tidak rela Kristen yang menyeru kasih sayang, persamaan, cinta kasih dan persaudaraan tersebut mendapat momentum perkembangannya yang mudah dan pesat di kalangan bangsa-bangsa Eropa. Karenanya, orang-orang Yahudi tidak tinggal diam, kecuali itu mencari jurus-jurus licik, seperti mempengaruhi penguasa Eropa yang pagan. Markus Urulius, kaisar Romawi pengganti pamannya (Antonius Mulia) yang amat kesohor salah satunya.

Seorang Rabi Yahudi sukses membisik dan menakut-nakuti Markus Urulius dengan mengatakan bahwa orang-orang Nasrani mengindap penyakit menular yang membahayakan rakyat. Karenanya, Markus Urulius sebagai penguasa Roma yang berhasil terperdaya dengan bisikan fitnah tersebut mengeluarkan perintah untuk membunuh semua penduduk Roma yang beragama Nasrani.

Dapat dipahami bahwa penderitaan yang dialami oleh Kristen atau Nasrani pada periode awal amatlah berat, akibat kebijakan penguasanya yang termakan isu fitnah dari orang-orang Yahudi. Keadaan yang tidak menguntungkan Nasrani berlangsung hingga abad keempat masehi.

Akan tetapi dengan masuknya Nasrani Kaisar Konstantin, maka nasib dan keadaan orang Nasrani segera berubah dan mendapat angin segar. Hanya saja orang-orang Yahudi tidak juga berhenti dalam provokasinya, bahwa mereka melalui perdagangan yang dikuasainya, terutama beberapa komoditas, seperti wol, sutra, gandum, emas dan perak, mereka ingin mengontrol kehidupan ekonomi negara secara fokus di mana mereka berdomisili.

Tidak jarang mereka menciptakan krisis di negara tersebut, untuk menciptakan ketergantungan negara dan rakyatnya pada mereka yang memonopoli perdagangan dan kehidupan ekonomi satu Negara.

Mereka menimbun mata uang emas dan perak, kemudian memonopolinya; serta meminjamkan uang kepada orang Nasrani dengan bunga yang melangit, sehingga julukan rentenir amat popular kepada orang Yahudi di mana pun mereka berada.

Artikel asli : sindonews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *