Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya

  • Share

Pernyataan Anat didukung oleh statistik. Pada tahun 2003, misalnya, angka resmi menunjukkan bahwa 40 orang Yahudi Israel masuk Islam. Pada tahun 2006 angka itu hampir dua kali lipat, di mana negara mencatat 70 kasus seperti itu.

Sejak saat itu, kecenderungan tersebut terus berkembang. Antara tahun 2005 hingga 2007, 250 orang Israel resmi masuk Islam, banyak dari mereka adalah perempuan.

“Cara kerjanya adalah bahwa perempuan akhirnya pindah agama karena mereka menikah dengan pria Muslim, dan ini menimbulkan masalah bagi kami karena mereka adalah orang ‘kafir’ yang mengambil perempuan kami dari Yudaisme,” paparnya.

Tradisi Yahudi, bagaimanapun, kurang ketat dalam hal ini. Menurut tradisi Yudaisme, keturunan dari perkawinan campuran yang istrinya adalah seorang Yahudi akan tetap menjadi Yahudi, tetapi bagi Anat dan organisasi yang diwakilinya, konsep itu masih menjadi masalah.

“(Karena mereka tinggal dengan ayah Arab mereka) anak-anak ini akan menikah dengan orang Arab ketika mereka dewasa dan itu berarti mereka pada akhirnya akan keluar dari Yudaisme. Tetapi bahkan jika kita mengesampingkan ini, pikirkan anak-anak ini. Mereka lahir dan dibesarkan oleh dua masyarakat yang saling bertentangan, dan sangat sering mereka mendapati diri mereka tidak diinginkan oleh salah satu dari mereka,” papar Anat.

Hal itu juga merupakan faktor pendorong Lehava untuk membantu para mualaf yang ingin kembali ke pangkuan agama sebelumnya.

Tidak jelas berapa banyak orang yang dipekerjakan oleh organisasi yang agak kontroversial itu, tetapi menurut beberapa perkiraan, gerakan tersebut memiliki ribuan karyawan dan sukarelawan. Hanya beberapa lusin pekerjaan untuk tujuan khusus membantu perempuan mualaf kembali ke Yudaisme.

“Kami membantu mereka dengan berbicara dan menunjukkan jalan keluar. Terkadang gadis-gadis ini membutuhkan flat untuk lari dan bersembunyi dan kami menyediakannya. Di lain waktu, mereka membutuhkan bantuan psikologis dan kami mencoba membantu mereka. Saya sadar fakta bahwa aktivitas kami dianggap rasis tetapi sikap itu tidak akan menghalangi kami,” kata Anat.

Artikel asli : sindonews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *