Seseorang berkata bahwa Rohaya pasti orang yang sangat kaya, Selamat menikahinya karena keserakahan akan kekayaan.
Namun kenyataannya, Ibu Rohaya memiliki kehidupan yang sangat normal di pedesaan, bahkan dalam kemiskinan.
Setelah itu, Slamet mengatakan bahwa Slamet menikahi nenek Rohaya atas dasar cinta sejati, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kaya, miskin, tua atau cantik.
Nenek Rohaya dan Slamet Riyadi.
“Kami menikah tanpa ada tekanan. Kami berdua benar-benar saling mencintai,” kata Slamet.
“Kami memiliki malam pernikahan yang luar biasa,” kata pemuda itu.
“Saya tidak menyangka istri saya seperti itu,” ujar pasangan itu mengalami bulan bahagia di kota Palembang, provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
Namun, Selamet ternyata cemburu dan posesif.
Usai pernikahan, pemuda sering mengunci istrinya di rumah, mengunci pintu karena takut istrinya terlalu menarik, akan dirampok oleh pria lain.
Karena sifatnya yang kekanak-kanakan ini, Rohaya sempat marah, tapi belakangan semakin jatuh cinta dengan suaminya.
Pasangan berusia 55 tahun itu bahkan berencana punya bayi, tapi sepertinya mustahil karena nenek Rohaya yang sudah tua itu sangat tinggi, kemungkinan punya bayi hampir nol.
Nenek Rohaya dan Slamet Riyadi.
Kini sudah 4 tahun berlalu kisah pasangan tersebut, menurut situs Vietnam itu, kehidupan Slamet dan Rohaya tak banyak berubah.
Tetapi tetap saja ada yang berbeda dari rumah tangga mereka.
Memang benar, kedua pasangan ini membuktikan cinta mereka memang tulus.
Bukan seperti yang kebanyakan orang soroti dan bicarakan soal mereka.
Pasangan itu tidak memanfaatkan popularitasnya untuk mendapat untung.
Malahan mereka tinggal di pedesaan dengan sederhana di Desa Karangendah, Kecamanatan Lengkiti, Daerah Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan.
Beberapa waktu lalu sempat juga tersiar kabar yang menyebutkan Nenek Rohaya sakit, tetapi tampaknya hal itu tidak benar.
Nyatanya pasangan ini masih sehat-sehat saja, kata situs tersebut, menukil pernyataan Siswoyo Kepala Desa Setempat.
Selamet juga tak bisa meninggalkan istrinya untuk merantau, jadi Slamet menjadi petani di desanya, keduanya menanam padi, jagung dan bercocok tanam.
Di musim hujan Selamet bekerja paruh waktu untuk menghidupi istrinya.
Meski usia keduanya berjarak 55 tahun, pasangan itu masih hidup bahagia hingga kini, ungkap situs tersebut.
Artikel asli : tribunnews.com