Anifatul Maghfirullah, seorang guru SDN 1 Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, menggunakan handy talkie (HT) untuk mengajar beberapa siswanya yang kesulitan membeli paket data internet.
Atul, panggilan akrabnya, tak tega melihat siswanya kesulitan mengikuti pelajaran jarak jauh karena kehabisan paket data internet.
Atul paham, tak semua wali murid mampu membeli paket data internet untuk menunjang belajar online.
“Kalau pakai handy talkie (HT), orangtua siswa tidak perlu lagi membeli kuota internet, para siswa ini pun tetap bisa mengikuti pelajaran dan tidak ketinggalan pelajaran,” kata Atul saat dikonfirmasi, Senin (10/8/2020).
Awalnya gunakan ponsel Sebelum menggunakan HT, Atul memanfaatkan ponsel pintar untuk mendukung sistem belajar online.
Ia memberikan materi pelajaran kepada siswa lewat aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Youtube, dan lainnya.
Sebulan berlangsung, ia melihat ada beberapa siswa yang kerap tak bisa mengikuti pelajaran.
Mereka terlambat mengakses video pelajaran dan tugas yang dikirimkan lewat aplikasi WhatsApp.
Setelah didalami, beberap siswa itu terlambat mengakses materi pelajaran karena tak memiliki kuota internet.
Atul mengatakan, seluruh siswa di kelasnya telah dipastikan memiliki ponsel pintar berbasis android. “Kesulitannya justru untuk beli kuota internet,” kata Atul.
Gunakan HT milik sekolah Tak ingin anak didiknya ketinggalan pelajaran, Atul memutar otak.
Ia teringat dua buah HT yang dimiliki sekolah. Sebelum menggunakan HT, Atul mendata lebih dulu siswa yang kesulitan membeli kuota internet.
Berdasarkan data itu, terdapat enam siswa di kelas VI yang kesulitan membeli kuota internet.
Atul pun membagikan enam siswa itu ke dalam dua kelompok agar membuat kegiatan belajar mengajar berjalan efektif.
Kelompok yang berisi tiga siswa dipinjamkan satu buah HT untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Kelompok tersebut belajar di rumah siswa yang telah disepakati. “Mereka belajar di rumah tersebut dengan waktu yang telah disepakati,” jelas Atul.
Saat belajar menggunakan HT, Atul menyampaikan materi pelajaran dan memberikan tugas kepada siswa.
Siswa juga aktif bertanya kepada Atul lewat sambungan HT.
Sementara bagi siswa yang mampu membeli kuota internet, aktivitas belajar jarak jauh tetap menggunakan metode online.
Meski baru sepekan berlangsung, kegiatan belajar mengajar menggunakan HT berjalan lancar.
Para siswa, kata dia, tak kesulitan menggunakan HT tersebut. “Saya pun bisa mengecek kondisi anak setiap hari selama masa pembelajaran berlangsung,” kata Atul.
Artikel Asli : kompas.com