Kelompok Bersenjata Kepung Masjidil Haram Usai Salat Subuh, Mereka Mengaku Utusan Imam Mahdi

  • Share

Tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya yang menduduki Masjidil Haram dan apa pula alasannya.

Namun, dia bisa mendapat informasi dari seorang pilot helikopter Amerika Serikat yang terbang di atas Mekkah bersama aparat keamanan setempat.

“Yang pertama merupakan upaya yang naif tetapi berani dari sejumlah besar pasukan pengawal nasional dan polisi yang berada di sekitarnya. Dan banyak yang mati ditembak,” kenang Hambley.

Pemerintah Arab Saudi mengerahkan ribuan tentara dan pasukan khusus ke Mekkah untuk mengambil alih masjid dengan membawa kendaraan lapis baja. Pesawat tempur pun juga dikerahkan.

Keluarga raja meminta persetujuan para pemuka agama untuk menggunakan kekerasan atau kekuatan bersenjata di dalam masjid.

Dalam beberapa hari mendatang pertempuran meningkat. Pasukan pemerintah melancarkan serangan demi serangan.

Alhasil, sebagian masjid rusak dan jumlah korban mencapai ratusan jiwa.

Setelah pertempuran selama beberapa hari, pasukan khusus Arab Saudi akhirnya berhasil memasuki kompleks masjid dan menguasai teras di lantai satu.

Kelompok yang dipimpin Juhayman Al Otaybi mundur ke dalam labirin koridor di dalam masjid, tetapi mereka tetap bertempur pada malam maupun siang hari.

Namun, serangan pasukan pemerintah terus ditingkatkan dan melepas tembakan membuat semua orang harus berlindung ke ruang bawah tanah masjid.

Pada saat itu pula beredar kabar bahwa Mohammed Abdullah Al Qahtani yang mengaku sebagai Mahdi menderita luka berat, yang tidak mungkin terjadi jika memang dia Mahdi yang sebenarnya.

Untuk mengakhiri pendudukan Masjidil Haram itu, aparat keamanan Arab Saudi meminta bantuan dari pasukan komando Prancis, yang dikirim ke Arab Saudi dalam misi rahasia.

Mereka tidak hanya membawa peralatan, tetapi juga memompakan gas CS ke labirin di bagian bawah tanah masjid.

Gas tersebut “menghantam” semua orang yang berada di kawasan tersebut dan banyak yang tewas walau sejumlah orang berhasil selamat.

Masjidil Haram kembali berhasil dibebaskan pada 4 Desember.

Pengikut Al Otaybi yang bisa bertahan dari serangan gas akhirnya menyerahkan diri, dua pekan setelah diduduki, dengan 63 orang dieksekusi, termasuk Juhayman Al Otaybi, sedangkan sejumlah lainnya dihukum penjara.

Insiden itu menyebabkan ratusan orang tewas, sedangkan lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka.

Meski sebagian besar bagian masjid rusak parah, tetapi Kabah sama sekali tak tersentuh oleh pertempuran hebat tersebut.

Artikel asli : tribunnews.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *